Rabu, 30 Januari 2013

Study Islam dalam aspek Gander


Pembahasan ditinjau dari salah satu teori gender
Ditulis oleh Derysmono ( Mahasiswa Pascasarjana IAI PTIQ Jakarta Fak. Tasfir  )
Gender dalam Teori fungsionalisme 
Teori/Aliran fungsionalisme struktural atau sering disebut aliran fungsionalisme, adalah aliran arus utama (mainstream) dalam ilmu social yang dikembangkan oleh Robert Merton dan Talcott Parsons. Teori ini tidak secara langsung menyinggung persoalan perempuan.  Tetapi, menurut penganut aliran ini,  masyarakat adalah suatu system yang terdiri atas bagian, dan saling berkaitan (agama, pendidikan, struktur politik sampai keluarga) dan masing-masing bagian selalu berusaha untuk mencapai keseimbangan (equilibrium) dan keharmonisan, sehingga dapat menjelaskan posisi kaum perempuan. Teori ini berkembang untuk menganalisis tentang struktur sosial masyarakat yang terdiri dari berbagai elemen yang saling terkait meskipun memiliki fungsi yang berbeda. 
 Perbedaan fungsi tersebut justru diperlukan untuk saling melengkapi sehingga terwujud suatu system yang seimbangKonsep gender, menurut teori structural fungsional dibentuk menurut pembagian peran dan fungsi masing-masing (laki-laki dan perempuan) secara dikhotomi agar tercipta suatu keharmonisan   Menurut penganut teori ini, masyarakat berubah secara evolusioner, sehingga  konflik dalam masyarakat dilihat sebagai tidak berfungsinya integrasi social dan keseimbangan. Teori ini memandang harmoni dan integrasi sebagai fungsional, bernilai tinggi, dan harus ditegakkan, sedangkan konflik mesti dihindarkan. Jadi, teori ini menentang setiap upaya yang akan menggoncang status quo, termasuk yang   terkait dengan hubungan antara laki-laki dan perempuan dalam masyarakat yang selama ini.  Akibatnya feminisme tidak mendapat tempat pada kaum perempuan, bahkan ditolak oleh masyarakat.[1]

Selasa, 22 Januari 2013

Muslim Peradaban

Menuju peradaban Islam yang gemilang
Demi Masa, Sesungguhnya Manusia dalam keadaan merugi, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal sholeh dan saling menasehati dalam kebenaran dan saling menasehati dalam kesabaran. ( QS. al-asr )
Imam Syafi’I Rohimahullah berkata : “seandainya Allah Subhanahu wata’ala hanya menurunkan Ayat ini saja kepada umat manusia, niscaya itu sudah cukup”

Tidak dipungkiri bahwa tujuan Allah ta’ala menurunkan Agama Islam ke muka bumi adalah “rohmatan lila’lamin”. termasuk di dalamnya diturunkannya Al-Qur’an dan diutusnya para Nabi dan Rosul. Bila kita berbicara berkaitan tentang Muslim Peradaban yang memiliki karakteristik qur’ani atau Muslim Abad 21 maka ayat ini sangatlah menarik untuk dijadikan titik tolak pembahasan, dimana Allah ta’ala telah menyatakan juga dalam Al-Qur’an bahwa “kuntum khoiro ummah, ukrijat linnas” yang dimaksudkan kalian ( umat islam ) adalah ummat terbaik yang dikeluarkan untuk manusia. Kalimat ukhrijat mempunyai makna bahwa umat islam diperuntukkan untuk memberikan manfaat kepada umat-umat lain sehingga diberi gelar oleh Allah Subhanahu wata’ala “ khoirol ummah” ( sebaik-baik ummat).