Jumat, 03 November 2017

Al-Qur’an dan Air oleh Derysmono, Lc, S.Pd.I, MA

Al-Qur’an dan Air
Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Al-Qur'an dan Sains



Disusun Oleh
Derysmono
NIM. 163530026



INSTITUT PERGURUAN TINGGI ILMU AL-QUR’AN JAKARTA
2017


Abstrak
  Air merupakan kebutuhan vital bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya di muka bumi. Seperti halnya oksigen, pentingnya peran air seringkali tidak disadari karena pada umumnya air merupakan barang yang mudah didapat di dalam dan tersedia dalam jumlah yang melimpah. Di dalam Al-Qur'an banyak ayat yang membicarakan air dan fungsinya di Alam.  Pertanyaannya bagaimanakah pandangan Al-Qur'an terhadap Air? Apa karakteristik air? Bagaimana penciptaan air? Bagaimana Air di Bumi?
Secara keseluruhan terdapat lebih dari 200 ayat di dalam Al-Qur’an yang mengandung kata air, seperti hujan, sungai, laut, awan, mata air dan lain-lain. dan Menurut Muhammad Shalih As-Sahiim bahwa “dalam Al-Qur’an setidaknya 59 kali Allah menyebutkan kata Al-Ma’ (Air).
Ada beberapa hal yang disebutkan oleh Al-Qur’an kaitannya dengan Air, diantaranya; Asal dan penopang kehidupan, daur hidrologi, sarana transportasi, dan sebagainya, bahkan surga dilukiskan sebagai kebun yang dialiri sungai-sungai yang jernih. Di lain pihak dengan air Allahpernah mengazab umat-umat terdahulu yang ingkar dan melapaui batas sehingga menimbulkan kerusakan di muka bumi, antara lain umat Nabi Nuh, Fir'aun, kaum Saba', dan umat-umat lainnya. ayat-ayat tersebut mengisyaratkan bahwa air merupakan barang yang penting dan diperlukan, tetapi juga dapat menjadi sumber masalah dan bencana.
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah metode Maudhui, sebagaimana yang dikatakan oleh Al-Farmawi, karena metode ini dinilai tepat untuk membahas hubungan Al-Qur’an dan Air. 



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Al-Qur’an sebagai mukjizat berfungsi untuk menentang bagi siapa saja yang meragukan keotentikannya. Oleh karena itu, bagi umat Muslim al-Qur’an sudah tidak berfungsi sebagai mukjizat lagi karena pada dasarnya seluruh umat Muslim sudah yakin akan keotentikan al-Qur’an. umat Muslim dituntut untuk tidak menitikberatkan pandangan mereka kepada kemukjizatan al-Qur’an, tetapi perhatian akan lebih baik jika tertuju kepada hikmah yang terkandung di dalam ayat-ayat al-Qur’an.  Sebagai kitab kenabian, merupakan kepastian di dalamnya mengandung prinsip-prinsip benih-benih ilmu pengetahuan.  Termasuk kaitannya dengan Air.
Air merupakan kebutuhan vital bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya di muka bumi. Seperti halnya oksigen, pentingnya peran air seringkali tidak disadari karena pada umumnya air merupakan barang yang mudah didapat di dalam dan tersedia dalam jumlah yang melimpah. 
Dengan air, Allah Ta’ala menegakkan kehidupan dan memberikan rejeki bagi kita semua, dan dengan air pulalah Allah Ta’ala menciptakan manusia sebagai salah satu unsur yang terdapat dalam tubuh.Air merupakan unsur penting dalam keberlangsungan makhluk hidup, termasuk manusia. Kurang lebih 70%-75% dari tubuh manusia terdiri dari air dan sisanya bahan padat.  dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa Allah menjadikan air sebagai asal muasal segala sesuatu yang hidup, Allah berfirman dalam surat al-Anbiyaa’ ayat 30 
...وَجَعَلۡنَا مِنَ ٱلۡمَآءِ كُلَّ شَيۡءٍ حَيٍّۚ أَفَلَا يُؤۡمِنُونَ ٣٠
Artinya ”Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman?”(QS. al-Anbiyaa’ [21] :30) berulang kali kata air disebutkan di Al-Qur’an Menurut Muhammad Shalih As-Sahiim bahwa “dalam Al-Qur’an setidaknya 59 kali Allah menyebutkan kata Al-Ma’ (Air),  Namun secara keseluruhan terdapat lebih dari 200 ayat di dalam Al-Qur’an yang mengandung kata air, seperti hujan, sungai, laut, awan, mata air dan lain-lain.
Setidaknya ini memberikan gambaran kepada kita bahwa Al-Qur’an sangat mencintai Ilmu pengetahuan dan menganjurkan umatnya mempelajari apa yang disebut ayat-ayat Allah di Langit dan di bumi, sehingga itu semua akan menambah keyakinan kita kepada Allah Ta’ala. Karena hakikat ilmu itu semakin bertambah semakin takut kepada Allah. Dari ayat-ayat akan dikemukakan nanti akan memberikan pandangan bahwa capaian, temuan yang terkandung dalam Al-Qur’an adalah Mukjizat sepanjang masa.
B.   Rumusan Masalah
1.   Apa pengertian air?
2.  Bagaimana Air dalam Al-Qur'an?
3.  Apa karakteristik air?
4.  Bagaimana penciptaan air?
 5. Bagaimana Air di Bumi?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Air
Definisi Air "Al-Ma'" ( الماء ) dalam bahasa Arab asal katanya mawaha موه )  ( dengan bentuk jamaknya amwah dalam bentuk kalimat yang menyatakan sedikit air, dan miyah    مياهuntuk menyatakan banyak.   dan dinisbatkan ke Ma   الماء: seperti Ma'i atau maawi dan dengan bentuk jamak miyah atau amwah.
Adapun Air menurut  Kamus  Besar Bahasa Indonesia adalah cairan jernih tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau yang terdapat dan diperlukan dalam kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan yang secara kimiawi mengandung hidrogen dan oksigen  dan menurut Wikipedia, Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di Bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71% Bumi .  Air dalam bentuk cair hanya dijumpai dibumi, sedngkan diluar bumi berbentuk gas atau es. Jarak antara orbit bumi dengan matahari yang sedemikian rupa sehingga mulekul-mulekul air bumi sebagian besar selalu tersedia dalam fase air.
B. Air dalam Al-Qur'an
Di dalam Al-Qur'an banyak ayat yang membicarakan air dan fungsinya di Alam, misalkan asal dan penopang kehidupan, daur hidrologi, sarana transportasi, dan sebagainya, bahkan surga dilukiskan sebagai kebun yang dialiri sungai-sungai yang jernih. Di lain pihak dengan air Allahpernah mengazab umat-umat terdahulu yang ingkar dan melapaui batas sehingga menimbulkan kerusakan di muka bumi, antara lain umat Nabi Nuh, Fir'aun, kaum Saba', dan umat-umat lainnya. ayat-ayat tersebut mengisyaratkan bahwa air merupakan barang yang penting dan diperlukan, tetapi juga dapat menjadi sumber masalah dan bencana.  berikut penulis jelaskan sebagian ayat-ayat di dalam Al-Qur'an berkenaan dengan air.
1. Air di Surga
Allah Ta'ala berfirman:
Artinya: (apakah) perumpamaan (penghuni) jannah yang dijanjikan kepada orang-orang yang bertakwa yang di dalamnya ada sungai-sungai dari air yang tiada beubah rasa dan baunya, sungai-sungai dari air susu yang tidak beubah rasanya, sungai-sungai dari khamar yang lezat rasanya bagi peminumnya dan sungai-sungai dari madu yang disaring; dan mereka memperoleh di dalamnya segala macam buah-buahan dan ampunan dari Rabb mereka, sama dengan orang yang kekal dalam Jahannam dan diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong ususnya? (QS.Muhammad [47]:15)
Syeikh Wahbah Az-Zuhaily menafsirkan ayat ini : Di dalam surga terdapat sungai-sungai yang airnya tidak berubah rasa, bau, warna karena lamanya berada di sana, bahkan itu air tawar yang terpancar yagn jernih tidak ada tanahnya, barang siapa yang meminumnya tidak akan merasakan hausnya selamanya, adapun ayat ini di mulai dari penyebutan air karena lebih banyak manfaatnya bagi manusia ketimbang minuman lainnya. diriwayatkan Ibnu Abi Hatim dari Ibnu Mas'ud radhiyallahu anhu ia berkata: "sungai-sungai surga itu memencar dari gunung yang seharum misk." dan di dalamnya ada sungai dari susu yang tidak terasa basi sebagaimana perubahan yang terjadi pada susu yang ada di dunia, dan susu surga tersebut sangat putih, manis, lembut. Ada dalam suatu riwayat yang marfu': susu (surga) tidak keluar dari hewan ternak. Dan yang dipuji adalah susu, karena susu sangat dibutuhkan oleh semua orang, karena ia adalah gizi yang sempurna dan makanan yang enak. ... dan di dalamnya terdapat sungai khamar yang enak diminum, minuman yang baik, dan bukan minuman yang dibenci dan bau atau pahit seperti khamr, bahkan khamr surga enak dilihat, enak diminum dan enak baunya.  sebagaimana ada dalam ayat (QS. As-Shafat [37]: 47), dan Arinya: Dengan membawa gelas, cerek dan minuman yang diambil dari air yang mengalir (QS. Waqi'ah [56]: 19) pada khamar tersebut tidak ada bahayanya dan tidak ada zat yang merusak akal, dan orang yang meminumnya tidak akan merasa pusing, tidak merusak akal, bahkan ia enak diminum oleh orang-orang yang meminumnya. (QS. As-Shafat [37]: 46). ... di dalam ada sungai madu sangat jernih, warnnya bagus, rasa dan baunya enak, tidak tercampuri oleh lilin, kotoran, dan kekeruhan.
2. Air di Neraka
… لَهُمۡ شَرَابٞ مِّنۡ حَمِيمٖ وَعَذَابٌ أَلِيمُۢ بِمَا كَانُواْ يَكۡفُرُونَ ٧٠
Artinya... bagi mereka (disediakan) minuman dari air yang sedang mendidih dan azab yang pedih disebabkan kekafiran mereka dahulu. (QS.Al An'am[6]:70).
Imam sya'rawi mentafsirkan ayat ini azab yang di sebutkan ini hasil dari apa yang mereka lakukan dan bukanlah bentuk perbuatan menyiksa dan mempersulit, adapun yang lain yang mendapatkan kesempatan yang sama, dan mereka memilih beriman dengan manhaj dan melaksanakannya untuk diri mereka dan mereka telah menerima balasan atas amal baik mereka, dan manusia terdapat dua hal pilihan berpontensi berbuat baik dan berpotensi berbuat kejahatan, dan ini sunnatullah (QS. Az-Zilzalah : 7-8)
ثُمَّ صُبُّواْ فَوۡقَ رَأۡسِهِۦ مِنۡ عَذَابِ ٱلۡحَمِيمِ ٤٨
Kemudian tuangkanlah di atas kepalanya siksaan (dari) air yang amat panas. (QS.Ad Dukhan[44]:48).
Menurut Al-Baghowy, itu adalah air yang ada di neraka yang dikhususkan untuk mengazab dan itu panas airnya dengan sangat panas sekali, yang menyala-nyala di neraka saat pertama kali neraka di ciptakan jika mendekat saja kepada air itu niscaya memanggang wajah mereka dan akan mengelupas kulit kepala mereka.
3. Sarana mengazab umat-umat terdahulu yang ingkar dan melapaui batas.
Artinya: Tetapi mereka berpaling, Maka kami datangkan kepada mereka banjir yang besar dan kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr. (QS.Sabaa[34]:16)
Ibnu Abbas Radhiyallahu anhu menafsirkan ayat ini bahwa Banjir besar adalah banjir yang meluluhlantakkan apa yang ada pada mereka dari kebun-kebun, rumah, kenikmatan dan lain-lainnya dan Arm adalah salah satu lembah di yaman disebut dengan dengan lembah pohon yang mana di sana ada sebuah bendungan yang menampung air, dan bendungan itu memiliki tiga pintu air satu sama lain tersusun lebih rendah maka Allah hancurkan bendungan itu.
Menurut Muhammad Ghodban ketika mengisyaratkan bahwa air berasal dari langit, salah satu tentara Allah dan menjadikannya mempunyai empat fungsi, yaitu; minum, menyucikan, menghilangkan najis syaitan, mengikat dati agar tidak takut, dan menguatkan kaki berjalan atas pasir.

ini adalah peringatan dan pelajaran dari Allah untuk manusia, agar mereka berhenti dari berpaling dan membangkang, sehingga hati mereka menjadi lembut dalam menerima kebenaran, dan mau untuk mendengarkan Al-Qur'an, dan Allah sudah memberikan peringatan dan pelajaran dengan menceritakan apa yang terjadi pada umat terdahulu, seperti kaum Nuh, Aad, Tsamud, Kaum Luth, kaum Syuaib, Fir'aun, dan umat lainnya yang diazab Allah yang mereka menolak untuk beragama tauhid, dan sombong di muka bumi, dengan tanpa kebenaran, maka Allah menimpakan kerugian dan kecelakaan bagi mereka, dan ini adalah pelajaran yang kekal bagi siapa yang ingin mengampil pelajaran.
4. Perumpamaan Amal Shalih
Artinya: Dan perumpamaan orang-orang yang membelanjakan hartanya Karena mencari keridhaan Allah dan untuk keteguhan jiwa mereka, seperti sebuah kebun yang terletak di dataran Tinggi yang disiram oleh hujan lebat, Maka kebun itu menghasilkan buahnya dua kali lipat. jika hujan lebat tidak menyiraminya, Maka hujan gerimis (pun memadai). dan Allah Maha melihat apa yang kamu perbuat. (QS.Al Baqarah[2]:265).
Syeikh Thanthowi mentafsirkan ayat ini bahwa permisalan infaq dengan kebun yang tinggi yang dihujani oleh air yang banyak maka keluarlah buah-buahan dua kali lipat atau bekali-lipat, maka disebutkan kata di'f artinya untuk menyatakan banyak. maka pohon tersebut memberikan buah-buahnya kepada pemiliknya sperti itu juga yang dapat berbuah kapan saja disebabkan hujan yang lebat, yang mampu berbuah jauh lebih banyak ketimbang kebun yang lainnya. dan maksud permisalan ini adalah menyerupakan infaq mereka orang yang beriman pada zakatnya dan berkembangnya di sisi Allah seperti halnya kebun tersebut yang dihujani oleh air yang lebat sehingga berbuah jauh lebih banyak dan itu diberikan kepada manusia dari tiap-tiap pasangan yang indah .
5. Fungsi Air di Dunia
a. Asal Penopang Kehidupan
Artinya: Sesungguhnya kami Telah menempatkan kamu sekalian di muka bumi dan kami adakan bagimu di muka bumi (sumber) penghidupan. amat sedikitlah kamu bersyukur. (QS. Al-A'raf [7]: 10)
Menurut Wahbah Az-Zuhaily, Ayat ini menunjukkan penempatan manusia di bumi merupakan suatu anugerah yang besar. berbagai hal yang memberi manfaat langsung atau tidak langsung telah diciptakan oleh Allah untuk menopang kehidupan mereka di bumi seperti tumbuh-tumbuhan, pepohonan air, dan berbagai jenis hewan yang dapat memudahkan urusan kehidupannya. masalahnya adalah banyak manusia tidak mensyukuri anugrah Allah itu.

Gambar. 1
Bumi di Zona layak Huni
Menurut Syeikh Muhammad Nawawi Al-Jawi dalam menafsirkan ayat ini bahwasannya telah kami jadikan bumi ini wahai anak cucu Adam sebagai tempat bagi kalian, kami berikan kemampuan kalian untuk beraktifitas di atasnya dan kami jadikan di sana tempat penghidupan ada dua sumber penghasilan baik dari pemberian dari Allah berupa tumbuh-tumbuhan dan buah-buahan dan juga penghasilan dari kerja dan keduanya berasal dari karunia Allah karena semua nikmat dari Allah Ta'ala dan banyaknya nikmat harus membuat kalian lebih ta'at namun sedikit yang bersyukur.
b. Daur Hidrologi
Artinya: Allah, dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, Maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendakiNya, tiba-tiba mereka menjadi gembira. (QS.Ar Rum [30]:48)
Daur Air bisa diuraikan secara sederhana sebagai berikut. Uap air di udara, apabila jumlahnya sudah cukup banyak, akan terkumpul menjadi awan. begitu uap air di dalam awan sudah mencapai titk jenuh, ia akan berkondensasi menjadi air yang kemudian dijatuhkan ke bumi menjadi hujan. 
Menurut Ibnu Asyur, Telah ada perbedaan pendapat pada masa lalu tetang cara turunnya Air dari langit, ada yang menduga bahwa seluruh air hujan dari laut, karena awan begitu banyak di lautan yang mencodong ke gelombang lautan sehingga terserap oleh awan sehingga turunlah hujan.

Gambar. 2
     Diagram Daur Air
Sayyid Qutub mengatakan, Allah mengeluarkan air dari Bumi baik yang keluar dari mata air, atau yang turun dari langit, karena asli dari air hujan itu adalah air laut yang menguap lalu turunlah dengan bentuk hujan, dan menumbuhkan tanaman dan dengan tanaman itu menjadi makanan bagi manusia dan hewan, dan hiduplah di atas bumi makhluq hidup dengan secara langsung atau perantara.
Dalam ayat lain Allah berfirman:
Artinya: Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan (tumbuh-tumbuhan) dan Kami turunkan hujan dari langit, lalu Kami beri minum kamu dengan air itu, dan sekali-kali bukanlah kamu yang menyimpannya (QS. Al-Hijr [15]: 22)
(meniupkan angin) artinya yang membawa, Allah jadikan angin membawa air dan awan, dan membaliknya dan mengalirkannya, kemudian berhembus, jadi angin itu bisa artinya makna ini.
Faktor utama kenapa berhembusnya angin adalah perbedaan tekanan udara dari satu tempat ke tempat yang lian, dan angin selalu berhembus selalu dari tempat yang tekanannya tinggi kepada tempat tekanannya rendah yang dekat darinya. 
dan kita lihat pada ayat ayat Al-Qur'an disebutkan angin sebelum awan, karena ia dapat mempengaruhinya dan mengumpulkannya dan ia menggiringnya ke tempat yang akan hujan, dan kadang angin membubarkan awan sehingga hujan tidak dapat terjadi.
c. Sarana Transportasi
Artinya; Allah-lah yang Telah menciptakan langit dan bumi dan menurunkan air hujan dari langit, Kemudian dia mengeluarkan dengan air hujan itu berbagai buah-buahan menjadi rezki untukmu; dan dia Telah menundukkan bahtera bagimu supaya bahtera itu, berlayar di lautan dengan kehendak-Nya, dan dia Telah menundukkan (pula) bagimu sungai-sungai. (QS.Ibrahim [14]:32)
Laut dalah ciptaan Allah yang menakjubkan, terbentang luas seolah tak bertepi, menghubungan satu tempat dengan tempat yang lain, dengan mudah digunakan berlayar oleh aneka bentuk dan bobot kapal pengangkut barang, dari sampan-sampan kecil hingga kapal-kapal tanker, anjungan pengebor minyak lepas pantai, industri kelautan, dan berbagai macam keperluan yang dapat diperoleh di/atau melalui lautan. 
Allah menjelaskan bahwa angin membawa awan dalam hitungan detik, dengan dua keadaan saling tarik menarik di antara keduanya secara alami yang dinamakan oleh sains listrik positif, dan listrik negatif, dan keduanya berada pada awan, dari butiran butiran yang ratusan terpengaruh sifat saling menarik, sehingga air hujan dapat turun.
Melihat Air yang lebih banyak di muka bumi ini 71% sehingga sangat tepat jika digunakan untuk jalur sarana tranportasi, bahkan dalam jumlah penumpang yang sangat banyak, lebih banyak dari pada sarana transportasi lainnya. Namun jika tidak dikelola dengan baik air, hanya akan menjadi bencana terhadap manusia misalkan Banjir dan lain-lain.
C. Karakteristik Air
1. Struktur Molekul Air
Seperti halnya semua benda di alam semesta, struktur molekul air tercipta mengikutin kaidah "berpasang-pasangan" seperti dinyatakan dalam firman Allah :
Artinya; Maha Suci Tuhan yang Telah menciptakan pasangan-pasangan semuanya, baik dari apa yang ditumbuhkan oleh bumi dan dari diri mereka maupun dari apa yang tidak mereka ketahui. (QS. Yasin [36]:36)
Menurut An-Naisabury, bahwa Maknanya ialah sesungguhnya kami jadikan bagi mereka kebun-kebun, kurma-kurma, anggur-anggur dan itu bukan atas kontribusi hasil kerja tangan mereka,...tidakkah mereka taat kepada Allah.

Gambar. 3
molekul air: (a) struktur molekul ; (b) sudut kedua atom hidrogen terhadap oksigen; dan (c) sebaran muatan terpolarisasi pada molekul. 
Hidrogen dalam bentuk ion bermuatan positif atau kation yang besarnya satu, sedangkan oksigen berupa onion yang bermuatan  negatif dengan besar muatan dua. pasangan kedua jenis ion ini membentuk molekul yang tersusun dari dua atom hidrogen dan satu atom oksigen. menurut rumus kimia molekul ini dinamakan hidrogen oksida dan biasa ditulis H²O. 
Pada molekul air, atom oksigen mengikat kedua atam hidrogen tidak secara simetris, melainkan membantuk sudut 104,45° susunan ini menyebabkan kedua tipe atom-atom ini berbagi muatan elektron secara tidak merata pada molekul tersebut dan mengakibatkan polarisasi muatan. karena oksigen memiliki elektonegativitas lebih kuat dari pada hidrogen aka kutub oksigen memiliki muatan parsial negatif dan kutub hidrogen memiliki muatan parsial positif.
Meski demikian, kisi-kisi atau susunan yang terbentuk oleh molekul cukup stabil. polarisasi muatan menyebabkan molekul-molekul air saling tarik menarik atara satu dan lainnnya. 

2. Sifat malarutkan (solvent)
Sifat bipolar molekul menyebabkan air mempunyai sifat melarutkan zat-zat lainnya. Air merupakan pelarut yang baik dibanding dengan cairan lainnya karena satu pihak memiliki polaritas, yang biasa diukur dengan konstanta dielektrik dan di pihak lain memiliki ikatan hidrogen. 

Gambar. 4
Ion-ion Na+ dan CI yang terlarut dari molekul garam (NaCI).
keistimewaan sifat melarutkan (solvent) yang dimiliki air sangat vital dalam biologi.
3. Kegaraman
Istilah kegaraman atau salinitas dipakai untuk mendeskripsikan jumlah garam atau ion-ion yang terlarut di dalam air. Adanya garam yang terlarut dalam air akan merubah sifat air. besarnya perubahan sifat ini tergantung pada jumlah dan jenis bahan yangterlarut. tingkat kegaraman biasa dinyatakan dalam konsentrasi, yaitu perbandingan antara bahan terlarutnya terhadap pelarutnya yaitu air, seperti dalam satuan persen (%), bagian persejuta (ppm) atau gram/liter atau satuan-satuan sejenis lainnya.
Dengan adanya garam terlarut di dalam air, sifat yang pertama yang berubah tentunya kapasitas melarutkannya akan berkurang. parameter-parameter lainnya yang juga berubah di antaranya adalah berat jenis, titik didih dan titik beku, daya hantar listrik, kekentalan atau viksositas, daya tembuh oleh rambatan gelombang suara dan gelombang cahaya, serta tekanan osmotik. 
4. Keasaman (pH)
Pada air murni yang sama sekali tidak mengandung zat terlarut, sebagian molekul air akan terdisosiasi. Perbandingan antara jumlah atau konsentrasi total ion hasil disosiasi dengan molekul air yang tidak terdisosiasi sebesar 1014  ,  dengan konsentrasi ion H+ dan ion OH yang sama, masing-masing sekitar 10-7, pada keadaan ini suasana reaksi netral karena aktivitas ion H+ dan ion OH seimbang dan saling menghilangkan antara satu dan lainnya. Apabila ke dalam air ini ditambahkan zat lain yang bersifat asam, misalnya khlor (CI) maka air akan berubah menjadi larutan bersifat asam. sedangkan apabila ditambahkan zat yang bersifat basa, misalnya kapus kalsium (CACO3) maka larutan akan bersuasana basa.  Derajat keasaman dan kebasaan bertingkat-tingkat sesuai dengan kekuatan suasana reaksi yang dimilikinya dan ditentukan oleh jumlah dan derajat keasaman/kebasaan zat terlarut. 
Tabel. 1
Bahan Nilai pH Tingkat Keasaman
Asam klorida (HCI) murni/air keras 0 ASAM Asam kuat
Air asam tambang pekat <1
Asam Sulfat <1
Asam lambung 2,0
Jus jeruk masam 2,4-2,6
Cola 2,5
Asam Cuka 2,5-2,9
Jus Apel 3,5 Asam
Bir 4,5
Air Kopi 5,0
Air The 5,5 Asam lemah
Hujan Asam <5,6
Susu 6,5
Air Murni 7 Netral
Air ludah manusia 6,5-7,4 BASA Basa Lemah
Darah  7,34-7,45
Air laut 8,0
Sabun 9,0-10,0 Basa
Amoniak 11,5
Kapur 12,5 Basa kuat
Soda Api (Na) atau potas (K) murni 14,0

5. Sifat Fisik (Thermal) Air
Air adalah zat yang sangat umum di muka bumi. jumlahnya pun relatif tetap, paling tidak selama kurun sejarah manusia. jumlah air saat ini masih sebanyak dulu ketika manusia mulai ada, atau sebanyak di masa mendatang ketika manusia akan musnah dari permukaan bumi. Air berubah dari satu bentuk ke bentuk yang lain, dan bergerak dari satu tempat ke tempat yang lainnya. Secara teoritis dapat dikatakan bahwa air yang kita gunakan untuk mandi di pagi hari adalah air yang sama yang digunakan untuk nenek moyang kita dua ribu tahun yang lalu, atau bahkan yang pernah diminum oleh dinosaurus lima puluh juta tahun yang lalu. 
Selain itu, air mempunyai sifat yang unik dalam berbagai karakteristik yang penting. Misalnya saja, air adalah satu-satunya zat yang dapat ditemui dalam tiga keadaan, yakni wujud cair, padat, dan gas. inilah uniknya air yang merupakan satu-satunya zat alami yang pada suhu normal dapat ditemukan pada tiga bentuk. Air yang ada di bumi kita ini terus berinteraksi, mengubah dan berubah, dan terus bergerak bebas.

Gambar. 5
Diagram fasa air: garis titik-titik merupakan sifat anomali air. geris berwarna hijau menandakan titik beku dan garis biru menendakan titik mendidih yang berubah-ubah sesuai dengan tekanan. Sumbu tegak: tekanan dalam atmosfir. sumbu datar: temperatur dalam derajat celcius.
6. Tegangan permukaan air 
Dalam keadaan cair, molekul air yang berada pada permukaan (antarmuka cairan dan udara) berada pada posisi tarikan ke dalam yang kuat dari molekul cairan, tanpa diimbangi tarikan molekul dari udara. akibatnya, molekul-molekul pada permukaan membentuk seperti lapisan yang mempunyai kekuatan atau tegangan permukaan. adanya tegangan ini dapat kita buktikan dengan meletakkan dengan hati-hati jarum atau silet pada permukaan air tersebut. logam akan ditahan pada permukaan.

Gambar. 6
Fenomena tegangan pada permukaan air.
D. Penciptan air
1.  Awal penciptaan 
Artinya; Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, Kemudian kami pisahkan antara keduanya. dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka tiada juga beriman? (QS. Al-Anbiya' [21]: 30)
Menurut At-Thobary, bahwa tidakkah mereka orang-orang yang kafir terhadap Allah dengan mata hati mereka, padahal mereka melihatnya, dan mengetahui bahwa langit-langit dan bumi dahulu bersatu, disebutkan bahwa tidak ada celanya, bahkan keduanya bergabung atau satu sama lain saling menempel. ... Kemudian kami belah keduanya 

Gambar. 7
Teori Big bang

Ibnu Qayyim mengatakan bahwa air adalah Asan kehidupan dan materinya, dan tuannya minuman, dan salah satu unsur dunia, bahkan rukun asli, karena yang namanya awan terbuat dari uap, dan tanah dari buihnya, dan Allah menjadikan darinya segala sesuatu.
2. Pra Bintang
Artinya; Dan Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, dan adalah singgasana-Nya (sebelum itu) di atas air, agar dia menguji siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya, dan jika kamu Berkata (kepada penduduk Mekah): "Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan sesudah mati", niscaya orang-orang yang kafir itu akan berkata: "Ini  tidak lain hanyalah sihir yang nyata". (QS. Hud [11]:7)
Berdasarkan teori kejadian alam semesta (bigbang), air atau paling tidak unsur-unsur pembentukannya memang terjadi pertama kali di langit. Agar molekul H2O dijumpai dalam bentuk cair seperti halnya air, diperlukan suhu lingkungan yang berkisar antara 0° sampai 100°C, seperti yang kita jumpai di bumi sekarang. Menurut teori di atas unsur-unsur pembentukan bumi pun terjadi di langit pula. masalahnya, apakah air yang ada di bumi sekarang terkumpul bersamaan dengan unsur-unsur pembentuk bumi? banyak ayat yang menyatakan bahwa air diturunkan dari langit, tetapi itu lebih sering ditafsirkan sebagai iar hujan yang jatuh dari langit, setelah bumi terbentuk.
Pada salah satu ayat tentang penciptaan bumi (QS. An-Nazi'at [79]: 27-32) dinyatakan bahwa air dipancarkan dari dalam bumi setelah bumi dihamparkan. ini berarti unsur-unsur pembentuk molekul-molekul air telah ada bersama bersama unsur-unsur lainnya semenjak awal penciptaan bumi. sementara pendapat lain mengatakan air di bumi datang kemudian setelah bagian padat bumi terbentuk, berasal dari debu komet yang tercecer dan tertarik oleh gravitasi bumi. pendapat kedua ini menguatkan anggapan bahwa air memang diturunkan dari langit, seperti yang diisyaratkan pada (QS. Al-Mukminun [23]: 18), atau bisa juga kedua-duanya terjadi.
3. Perkembangan Planet
Artinya; Dan kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran; lalu kami jadikan air itu menetap di bumi, dan Sesungguhnya kami benar-benar berkuasa menghilangkannya. (QS. Al-Mukminun [23]: 18)
Bagian dari (QS. Hud [11]:7) ... dan adalah singgasana-Nya (sebelum itu) di atas air...., dapat ditafsirkan sebagai keadaan yang pernah terjadi pada suatu ketika dalam masa penciptaan langit dan bumi, pada awal penciptaan alam semesta. ketika itu materi utama pengisi alam semesta adalah hidrogen. Hidroge berasal dari kata Hydro (bahasa yunani, berarti air) dan gen (berarti asal). Sedangkan hidrogen memang unsur pembentuk air. Allah pada waktu itu bersemayam di atas Arys di atas air. Arti "di atas" apabila kita mengacu pada posisi bumi di alam semesta. kata di atas bisa juga diartikan sebagai dimensi yang lebih tinggi dari pada dimensi alam semesta yang dipenuhi hidrogen, pembentuk air. 
E. Air di  Bumi
Air di bumi terdapat di mana-mana, bahkan di dalam benda padat sekalipun, selama dia memiliki kesarangan atau pori-pori, karena umumnya ruang kesarangan mengandung air. Akan tetapi kondisi keterdapatan dan sifat-sifat air di setiap tempat berbeda-beda, tergantung pada kondisi setempat. selain itu, dengn adanya energi  panas matahari, molekul air selalu bergerak dalam keadaan yang menuju perubahan, dari pada menjadi cari, menjadi gas, atau sebaliknya.




1.  Daur Air
Proses Daur air merupakan salah satu proses yang di dalam Al-Qur'an sering surat, didekripsikan secara rinci dan mudah dimengerti, sebagaimana yang disebutkan ayat di bawah ini ,
Artinya; Tidaklah kamu melihat bahwa Allah mengarak awan, Kemudian mengumpulkan antara (bagian-bagian)nya, Kemudian menjadikannya bertindih-tindih, Maka kelihatanlah olehmu hujan keluar dari celah-celahnya dan Allah (juga) menurunkan (butiran-butiran) es dari langit, (yaitu) dari (gumpalan-gumpalan awan seperti) gunung-gunung, Maka ditimpakan-Nya (butiran-butiran) es itu kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan dipalingkan-Nya dari siapa yang dikehendaki-Nya. Kilauan kilat awan itu hampir-hampir menghilangkan penglihatan. (QS. ar-Rum [30]; 48)
Menurut At-Thobary, Allah mengirimkan angin maka jadilah awan, dan itu berupa kumpulan awal, lalu Allah menyebarkannya dan mengumpulkannya lagi di langit sebagaimana yang Ia kehendaki,... dan menjadikan (kumpulan) awal itu menjadi terpisah-pisah, lalu engkau melihat hujan turun dari sela-sela langit, menurut At-Thobari Allah mengutus 4 angin dalam proses ini, pertama Allah mengirim angin sehingga membuat bumi mejadi kering Allah kirim  angin yang kedua sehingga menjadi awan, sehingga menjadi gumpalan awal di langit, lalu Allah kirim yang ke tiga lalu Allah menyatukan semuanya, kemudian Ia kirim yang ke empat lalu turunlah hujan.
 2. Air laut
 Artinya; Dan Dia-lah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur. (QS. An-Nahl [16]: 14)
Menurut As-Sa'dy, dialah Allah tidak ada sekutu bagi-Nya (Allah yang menundukkan lautan (untukmu)), dan menyiapkan hal-hal yang berguna bagi kalian yang bermacam-macam. (agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar) yakni ikan, paus, yang mereka tangkap. (dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai), dan Allah menambahkan kalian perhiasan dan keindahan untuk kalian, dan kalian melihat kapan-kapal, (dan kamu melihat bahtera berlayar padanya) yang berjalan di lautan yang bergelombang yang luas sehingga engau bisa pindah dari satu negara ke negara lain membawa para penumpang, barang-barang mereka, rizki mereka, barang dagangan mereka yang dengannya kalian mencari rizqi dan itu keutamaan Allah atas mereka.
3. Air di Permukan Bumi
Artinya Dan Dia-lah Tuhan yang membentangkan bumi dan menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai padanya. dan menjadikan padanya semua buah-buahan berpasang-pasangan, Allah menutupkan malam kepada siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan. (Qs. Ar-Ra'du [13]: 3)
Menurut Al-Qurthuby dan dialah yang menghamparkan bumi; ketika Allah menjelaskan ayat-ayat tentang langit, ayat-ayat tentang bumi, artinya Allah membentangkan bumi baik panjang dan lebarnya. dan menjadikan gunung-gunung sebagai pancang-pancang, bentuk tunggalnya rosiah (pancang), ... Ibnu Abbas dan Atho bahwa gunung pertama kali jadi adalah Abu Qubais (salah satu gunung di Makkah), di sini ada pembahasan bahwa ayat ini adalah jawaban atau mementahkan bagi siapa yang mengatakan bumi itu seperti bola, dan ini juga bantahan terhadap orang-orang yang beranggapan bahwa bumi ada pintu-pintunya, dan ibnu Ar-Rawandi berangapan bahwasannya di bawah bumi ada jasad yang terus naik, seperti awan yang terus naik.... ada juga yang beranggapan bahwa bumi ini terdiri dari dua bagian, satunya menurun dan satu naik, lalu keduanya datar. sebab itulah ia berhenti. Dan bagi orang-orang yang beriman dan ahlul berkata bahwa bumi itu menetap dan tenang dan lapang. dan adapun begetar ketik ada goncangan. dan firman Allah dan sungai-sungai ialah air yang berjalan di muka bumi, di dalamnya terdapat yang bermanfaat bagi manusia. dan dari setiap buah-buahan ada dua pasangan, yakni ada dua jenis. Abu Ubidah mengatakan pasangan itu satu, lalu menjadi dua, Al-Farra mengatakan yang disebut berpasangan itu adalah laki-laki perempuan. dan ini terdapat perbedaan.
4. Air di dalam Bumi
Artinya; Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa Sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, Maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi Kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu menjadi kering lalu kamu melihatnya kekuning-kuningan, Kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. (Qs. Az-Zumar [39]: 21)
Menurut Al-Baidhowy tidakkah kalian melihat bahwasannya Allah menurunkan air dari langit dan mengalirkannya dan memasukkannya, mata air-mata air di bumi itulah sumber dan jalur air yang ada di dalamnya, atau air yang memancar dari mata air ... kemudian keluar dengannya tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam warnanya, macamnya dari gendum dan lain lain.
5. Air di Atmosfer
Artinya; Allah, dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, Maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendakiNya, tiba-tiba mereka menjadi gembira. (QS. Ar-Rum [30]: 48)
Menurut Al-'Izz Abdussalam, yang dimaksud itu (dan menjadikannya bergumpal-gumpal ) adalah terpotong-potong, atau saling bertumpuk-tumpuk satu sama lain, langit di bawahnya ada langit, yang di maksud itu (Maka apabila hujan ) adalah kilat atau hujan.
















BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Definisi Air "Al-Ma'" ( الماء ) dalam bahasa Arab asal katanya mawaha موه dengan bentuk jamaknya amwah dalam bentuk kalimat yang menyatakan sedikit air, dan miyah    مياهuntuk menyatakan banyak.   dan dinisbatkan ke Ma   الماء: seperti Ma'i atau maawi dan dengan bentuk jamak miyah atau amwah.
Di dalam Al-Qur'an banyak ayat yang membicarakan air dan fungsinya di Alam, misalkan asal dan penopang kehidupan, daur hidrologi, sarana transportasi, dan sebagainya, bahkan surga dilukiskan sebagai kebun yang dialiri sungai-sungai yang jernih. Di lain pihak dengan air Allahpernah mengazab umat-umat terdahulu yang ingkar dan melapaui batas sehingga menimbulkan kerusakan di muka bumi, antara lain umat Nabi Nuh, Fir'aun, kaum Saba', dan umat-umat lainnya. ayat-ayat tersebut mengisyaratkan bahwa air merupakan barang yang penting dan diperlukan, tetapi juga dapat menjadi sumber masalah dan bencana.
Adapun Karakteristik Air ada 6 yakni; struktur molekul air, Sifat malarutkan (solvent), Kegaraman, Keasaman, sifat fisik air, Tegangan Permukaan Air.     
Menurut At-Thobary, bahwa tidakkah mereka orang-orang yang kafir terhadap Allah dengan mata hati mereka, padahal mereka melihatnya, dan mengetahui bahwa langit-langit dan bumi dahulu bersatu, disebutkan bahwa tidak ada celanya, bahkan keduanya bergabung atau satu sama lain saling menempel. ... Kemudian kami belah keduanya.

Adapun Air di bumi sebagai berikut  Daur Air, Air Laut, Air dipermukaan laut, Air di dalam Tanah dan Air Atmosfir.
2. Saran
a. Pembahasan Air dalam Al-Qur’an sangatlah penting karena menyangkut kehidupan yang ada di bumi sehingga dibutuhkan penelitian yang lebih detail dan rinci sehingga kesimpulan yang akan didapat akan jauh lebih signifikan.
b. Kombinasi pembahasan Tafsir Ilmi menurut Sainstis dan Ulama baik klasik maupun modern sehingga kita akan menemukan khazanah Islam yang sungguh banyak.













Daftar Pustaka
Ahmad, Abdul Halim  dkk, Tafsir Ilmi Air dalam perspektif Al-Qur’an dan Sains, (Jakarta: Widya Cahaya, 2015)
Abdul Aziz Amir, Tafsir As-Syamil, (T.TP: Darus Salam, 2000), Hal. 107.
Batmanghelidj, F, M.D., Air Untuk Menjaga Kesehatan & Menyembuhkan Penyakit, (Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama, 2007)
Al-Baghawi, Abu Muhammad Al-Husain, Ma’alim Tanzil, (Bairut: Darul Fikr, 2002)
Al-Baidhowy, Nasiruddin, Anwarut Tanzil wa Asrorut Ta’wil, (Bairut: Dar Ihyau Turast, 1418H)
Ghadban, Munir Muhammad, Al-Manhaj Al-Tarbawi Lis Sirah An-Nabawiyyah, Tarbiyah Jihadiyyah, (Yordania: Maktabah Al-Manar, 1991)
Hanafi, Ahmad, Tafsir Ilmi Lil Aayat Al-Kauniyyah Fil Qur’an, (Kairo: Darul Ma’arif, T.T), Hal. 37
Ibnu Abbas Abdullah, dihimpun oleh Majduddin Fairuz Abadi, Tanwiirul Miqbas Min Tafsir Ibnu Abbas, (Lebanon: Dar Kutub Al-I'lmiyyah, T.T)
Al-Izz Abdussalam, Tafsi Al-Qur’an (Ikhtishar Tafsir Al-Mawardi), (Bairut: Dar Ibnu Hazm, 1996)
Ibnu Asyur,Muhammad Thahir, Tafsir At-Tahrir wat Tanwir, (Tunisia: Dar Sahnun, T.T), Jilid.2, Hal. 57
Ibnu Manzhur, Muhammad Jamaluddin Mukarram, Lisanul Arab, (Bairut: Dar Ihya Turast, 1414H)
Al-Jauhari, Ismail Hamad, Ash-Shihah wa Taajul Lughoh, (Lebanon: Darul Ulum, T.T)
Al-Jawi, Muhammad Nawawi, Marah Labid likasyfi Ma'anil Qur'anil Majiid, (Bairut: Dar Kutub Al-Ilmiyyah, 1417)
Mushtafa, Ibrahim dkk, Al-Mua'jam Al-Wasith, (Teheran: Al-Maktabah Al-Ilmiyyah, T.T)
An-Naisabury, Abul Hasan Ali, At-Tafsir Al-Wasith, (Riyadh: Imam Ibnu Su’ud University, 1430H)
Al-Quthuby, Abu Abdullah Muhammad, Al-Jami’ li ahkamil Qur’an, (Kairo: Darul Kutub Al-MIshriyyah, 1964)
Ridha, Muhammad Rasyid, Tafsir Al-manar, (Bairut: Darul Kutub, 1935), Hal. 63
Qutub,  Sayyid, Fii Zhilal Qur’an, (Kairo:Dar Syuruq, T.T) 
As-Sa'dy, Abdurrahman, taisirul Karimur Rahman fii afsirkalam Al-Mannan, Muassasah Risalah, 2000)
As-Sahiim, Muhammad Abdullah Shalih, Adilalat Al-Aqdiyyah lil ma’ fil Qur’anil karim, (Muhammad Ibnu Su’ud University : 1431 H)
Shihab, M. Quraish, Kaidah Tafsir: Syarat, Ketentuan dan Aturan yang Patut Anda Ketahui dalam Memahami Ayat-ayat Al-Qur’an (Tangerang: Lentera Hati, 2013)
As-Sya'rawi, Muhammad Mutawalli, Tafsir As-Sya'rawi Al-Khawatir, (T.TP; Mathobi’ Akhbar Al-Yaum, 1997)
Syaraf, Abdul Aziz Tharih, Al-Jughrafiyyan wal Mana Khiyyah wan Nabatiyyah, (T.TP: Darul Ma’rifah Al-Jamiiyyah, T.T)
Syarif, M. M., Philosopichal Teaching of the Al-Qur’an, dalam M. M. Syarif (ed), A History Of Muslim Philoshopy, Vol.1, (Wiesbaden: Ottoharrassowits, 1963), Hal. 136.
Thanthawy, Muhammad Sayyid, At-Tafsiir Al-Wasiith lil Qur'an Al-Karim, (Kairo: Dar Nahdoh, 1997)
At-Thobary, Muhammad Ibnu Jarir, Jami’ Al-Bayan Fii Ta’wilil Qur’an, (Muassasah Risalah, 2000)
Zuhaily,  Wahbah, Tafsir Al-Muniir fil Aqidah was Syari'ah wal Manhaj, (Damaskus: Darul Fikr Al-Mua'shir, 1418H)
Zuhaily, Wahbah, Tafsir Al-Wasith, (Damaskus: Darul Fikr, 1422H)
http:// lentech.com; science.howstuffworks.com ; commons.wikipedia.org
http://antoine.frostburg.
http://kbbi.web.id/air diakses tanggal 26 Januari 2017. 
https://Bacreation.blogspot.com, startswithabang.com
https://bloody2.com; ece.eng.wayne.com; livac.uk; princeton.edu.
https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Istimewa:Pencarian&profile=default&fulltext=Search&search=air&searchToken=1pn5lzjtg25fn3klntcdj62th
https://id.wikipedia.org/wiki/Ledakan_Dahsyat#cite_note-2 yanmg bersumber dari Komatsu, E. (2009). "Five-Year Wilkinson Microwave Anisotropy Probe Observations: Cosmological Interpretation". Astrophysical Journal Supplement 180: 330.
https://prairiewaternews.ca
https://www.google.co.id/search?q=bumi+zona+layak+huni&espv=2&biw=1920&bih=974&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwi9te771uLRAhXEvY8KHcz-ATcQ_AUIBigB#imgrc=mJGNSaQNsoACVM%3A
https://www.google.co.id/search?q=teori+big+bang&espv=2&biw=1920&bih=925&source=lnms&tbm=isch&sa=X&ved=0ahUKEwjAvbCo3-LRAhUBsI8KHZ20Cr0Q_AUIBigB#imgrc=U4-fZ7tWnszocM%3A


Tidak ada komentar: