Minggu, 07 Juni 2015

Cara Cepat menghafal JUz 30 Metode Azzam Kitabati by Derysmono, Lc, S.Pdi



Cara Cepat Menghafal Juz 30
Metode Azzam  (Kitabati)
 




 ( dalam 5 menit mengahafal 3 ayat )
insyaAllah cocok untuk Guru, Mahasiswa, karyawan, guru dan lain-lain, baik untuk menghafal maupun mengajarkan kepada murid.












Daftar Isi
A.   Pendahuluan
B.   Mufassir Al-Quran: menghafal itu mudah!
C.   menghafal cepat (metode Azzam kitabati)
D.   Cara menjaga hafalan
E.    Daftar Pustaka














A.   Pendahuluan
          Alhamdulillah segala puji bagi Allah Tuhan semesta Alam yang telah menurunkan Al-Quran kepada Umat Manusia, Al-Qur’an merupakan nikmat yang terindah, Mukjizat yang tiada berakhir, mutiara hikmah dan pelajaran yang tak hentinya-hentinya bersinar menerangi kehidupan ini. Shalawat Dan Salam kepada Nabi Muhammad Shalallahu A’laihi Wa Sallam kepada Keluarga, Sahabat dan pengikutnya sampai akhir Zaman. Amma Ba’du, 
Rasulullah Shalallahu A’laihi Wa Sallam Bersabda,
عن عثمان بن عفّان رضي الله عنه عنِ النبيِّ صلى الله عليه و سلّم قال : خيركم من تعلّم القرآن و علّمه
Dari ‘Utsman radhiyallahu’anhu,  dari Nabi shallallahu’alaihi wasallam bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al Quran dan mengajarkannya.” (HR Bukhari no.5027)
           Bagi seorang muslim tentu kehidupannya tidak terlepas dari Al-Quran, karena ia merupakan petunjuk dan pedoman dalam menjalani kehidupan ini, sehingga sudah seharusnya menjadi seorang muslim yang sejati dapat membaca, menghafal, memahami, mengamalkan dan mengajarkan Al-Quran sebagai bentuk kecintaan kita kepada Allah Subhanahu Wa Taala  dan Rasul-Nya Muhammad  Shalallahu A’laihi Wa Sallam.
           Buku ini merupakan bagian dari buku yang sebelumnya yaitu Metode Azzam Iqro’u dimana para penghafal Al-Quran dibimbing untuk menghafal dengan membaca, nah pada metode kali ini yaitu “metode Azzam kitabati” adalah merupakan bentuk lain dari metode azzam iqro’u yang menekankan kepada pengulangan namun disertai dengan tulisan, artinya orang yang mau menghafal harus terlebih dahulu ditulis di buku, papan tulis dll, sehingga hafalan jauh lebih baik ketimbang metode sebelumnya. Tapi harus disadari dalam mempelajari metode azzam kitabati haruslah super sabar. Kenapa? Karena harus menulis terlebih dahulu baru dihafal. Tapi kualitasnya lebih baik ketimbang hanya membaca saja, itu berdasarkan pengalaman penulis.
          Sebenarnya metode inilah yang sebenarnya persis sekali yang diajarkan oleh guru saya Ust. Azzam Mujahid Izzulhaq saat mengajar kami saat di bangku sekolah, dimana beliau menulis dahulu 5 ayat di papan tulis, lalu membaca dan kami mengikutinya sebanyak tiga kali dan kemudian beliau menghapus ayat  pertama, lalu kami disuruh untuk melafalkan ayat tersebut ( yang sudah dihapus) dan Alhamdulillah berhasil, dan begitu pula dengan ayat kedua dan seterusnya. Dan ketika penulis praktikkan kepada murid-murid Alhamdulillah juga banyak yang berhasil dan ada juga tidak. Mudah-mudahan ini merupakan sebuah metode pilihan saja bagi para sahabat-sahabat Al-Quran yang ingin menghafal Al-Quran. Terima kasih ust Azzam. Dan terima kasih kepada para pembaca, selamat mencoba.   
          Semoga apa yang kami jelaskan di sini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian dan pada umat Islam pada umumnya. Dan menjadi pemberat timbangan amal shaleh kami di akhirat kelak. Aamiiin.


B.   Mufassir Al-Quran: menghafal itu mudah!
وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْآنَ أي سهَّلْناه لِلذِّكْرِ أي للحِفظ والقراءة فَهَلْ مِنْ مُدَّكِرٍ أي من ذاكرٍ يذكره ويقرؤه والمعنى: هو الحث على قراءته وتعلُّمه، قال سعيد بن جبير: ليس من كتب الله كتاب يُقرأ كُلُّه ظاهراً إلاّ القرآن. (زاد المسير في علم التفسير، جزء4، ص200)
dan telah kami mudahkan Al-Qur’an maksudnya adalah kami memudahkannya untuk diingat atau dihafal adakah orang yang mengingatnya? Maksudnya adalah orang yang mengingat Al-Quran, membacanya, dan maknanya adalah ini adalah memotivasi agar banyak membacanya dan mempelajarinya, Said bin Jabir berkata: tidak ada kitab dari Kitab-kitab yang diturunkan ole Allah dibacakan semuanya secara zhahir kecuali Al-Qur’an. ( Zaad Al-Muyassirfi i’lmit Tafsir, Jilid 4, Hal 200).
(وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْآنَ لِلذِّكْرِ) أَيْ سَهَّلْنَاهُ لِلْحِفْظِ وَأَعَنَّا عَلَيْهِ مَنْ أَرَادَ حِفْظَهُ، فَهَلْ مِنْ طَالِبٍ لِحِفْظِهِ فَيُعَانُ عَلَيْهِ؟ وَيَجُوزُ أَنْ يَكُونَ الْمَعْنَى: وَلَقَدْ هَيَّأْنَاهُ لِلذِّكْرِ (تفسير القرطبي، ج17، ص134)
(Dan telah kami mudahkan Al-Quran untuk diingat) maksudnya adalah telahkami mudahkan Al-Quran untuk dihafal dan kami bantu orang-orang yang akan menghafalnya, adakah orang yang ingin menghafalnya menjaganya dan ditolong untuk itu? Dan boleh juga maknanya adalah dan telah kami sediakan Al-Quran untuk diingat (Tafsir Al-Qurthubi, jilid 17, Hal 134)
{وَلَقَدْ يَسَّرْنَا القرآن لِلذِّكْرِ} أي والله لقد سهلنا القرآن للحفظ والتدبر والاتعاظ، لما اشتمل عليه من أنواع المواعظ والعبر {فَهَلْ مِن مُّدَّكِرٍ} أي فهل من متعظٍ بمواعظه، معتبرٍ بقصصه وزواجره؟ مقال الخازن: وفيه الحث على تعليم القرآن والاشتغال به، لأنه قد يسره الله وسهله على من يشاء من عباده، بحيث يسهل حفظه للصغير والكبير، والعربي والعجمي قال سعيد بن جبير: يرسناه للحفظ والقراءة، وليس شيء من كُتب الله تعالى يُقرأ كلُّه ظاهراً إلا القرآن، وبالجملة فقد جعل الله القرآن مهيئاً ومسهلاً لمن أراد حفظه وفهمه أو الاتعاظ به، فهو رأس سعادة الدنيا والآخرة (صفوة التفاسير، ج3، ص268) (تفسير الخازن لباب التأويل في معاني التنزيل، ج4، ص219)
(dan tela kami mudahkan Al-Quran untuk diingat) maksudnya adalah demi Allah, telah kami mudahkan Al-Quran untuk dihafal, dijaga, ditadabburi, dan diambil pelajaran, dimana di dalamnya terkandung banyak pejaran dan hikmah, ( adakah orang yang mengingatnya?) maksudnya maka apakah ada orang yang mau ambil hikmah dan pelajaran dari isah-kisah yang terdapat di dalamnya dan juga peringatan-peringatannya? Al-Khazin mengatakan: dan di dalamnya terdapat anjuran dan motivasi untuk belajar Al-Quran dan sibuk dengannya, karena Allah telah memudahkan dan menggampangkan bagi siapa yang Dia kehendaki dari para hamba-Nya, dimana dia mudahkan untuk dihafal baik untuk orang dewasa maupun anak kecil, orang arab maupun orang non arab, Said bin Jabir berkata: tidak ada kitab dari Kitab-kitab yang diturunkan ole Allah dibacakan semuanya secara zhahir kecuali Al-Qur’an, secara garis besar, Allah telah menjadikan Al-Quran sesuatu yang mudah dan gampang bagi siapa saja yang menghafalnya dan memahaminya atau mau mengambil pejaran darinya, maka inilah puncak kebahagiaan di dunia dan akhirat. (Shafwatu At-Tafasir, jilid 3, Hal 268) (Tafsir Al-Khazin Li Bab Ta’wil fi Ma’ani At-Tanziil,  Jilid 4, Hal 219).



C.   menghafal cepat (metode Azzam)
Untuk menghafal kitab suci al-Quran karim dengan metode Azzam kitabati, hendaknya kita memperhatikan  beberapa poin berikut ini.
1.      siapkan diri dan peralatan yang digunakan untuk menulis.
2.     Gunakan whiteboar atau papan tulis yang memudahkan untuk menghapus kembali tulisannya. Atau gunakan pensil ketika menulis di atas buku.
3.     Hafalkan sedikit demi sedikit dan jangan tergesa-gesa.
4.     Tantangan utama dalam metode ini adalah anda harus sabar dan melawan rasa malas. Yaitu malas menulis, karena tidak semua orang suka menulis.
5.     Tulisan yang baik dan terbaca diutamakan dalam metode ini, tapi jika tulisn bagus itu anugerah dari Allah ta’ala yang patut disyukuri. Tapi jika tulisan tidak terlalu bagus, tidak mengapa, mudah-mudahan dengan metode ini tulisan arab anda jauh lebih bagus.
6.     Metode ini mengharuskan anda meniru tulisan yang ada di mushaf Al-Quran. Sehingga tidak kaget jika anda mengulangi hafalan saat melihat mushaf karena tulisan terkadang beda dengan yang dibaca terutama mushaf  Usmani contoh dalam Alif  washol ada hurufnya tapi tidak dibaca, atau yang lainnya, jadi harus teliti.
Metode Azzam  Kitabati
Ikuti langkah ini dengan tartib (urut):
1. Tenangkan hati dan pikiran.
2.
Tulislah ayat yang akan anda hafal min 3 ayat pada sebuah buku atau papan tulis.
3.
Cek tulisan tersebut dengan mushaf Al-Quran hingga betul semua.
4.
Bacalah tulisan anda (semua ayat yang ditulis) dengan tenang dan tidak tergesa-gesa (sambil melihat tulisan). Kemudian baca ayat pertama sebanyak 3X.
5.
Jika sudah yakin bisa mengulangi dengan tanpa melihat atau sudah tergambar dalam hati dan fikiran.
6.
Hapus ayat pertama dengan penghapus. Lalu baca ayat tersebut.
7. Ulangi sampai 3x atau sampai benar-benar hafal.
8. Beri tanda pada kalimat yang dianggap sulit dan bermasalah (garis bawah/distabilo).
9. Jangan pindah kepada hafalan baru sebelum hafalan lama sudah menjadi kuat.

Penggabungan ayat-ayat yang sudah dihafal
Setelah anda hafal ayat pertama dan kedua jangan pindah kepada ayat ketiga akan tetapi harus digabungkan terlebih dahulu antara keduanya dengan mengikuti langkah-langkah berikut ini:
1. Bacalah
ayat kedua dengan suara pelan lagi konsentrasi 3 X dengan suara yang pelan.
2.
 Kemudian Ulangi kedua ayat tersebut minimal 3x sehingga hafalan benar-benar kuat.
3. Jika sudah yakin bisa mengulangi dengan tanpa melihat atau sudah tergambar dalam hati dan fikiran. Hapus tulisn dan ulangi sebanyak 3X.
4. ulangi ayat kedua sebanyak 3 X.
5. baca kembali dari ayat pertama ( tanpa melihat tulisan) dan dilanjutkan ayat kedua.
Begitulah seterusnya, pada tiap-iap dua tambahan ayat baru harus digabungkan dengan ayat sebelumnya sehingga terjadi kesinambungan hafalan.
4. Mengulang dari ayat belakang ke depan. Dan dari depan ke belakang.
5. Semuanya dibaca dengan suara hati terlebih dahulu kemudian dengan suara keras (mata dalam keadaan tertutup).
6. Begitu seterusnya. Setiap mendapatkan hafalan baru, harus digabungkan dengan ayat/halaman/juz sebelumya.
D.   Cara Muraja’ah ( cara menjaga Hafalan Al-Quran)
Diantara cara untuk menjaga hafalan Al Qur’an adalah sebagai berikut :
  1. Mengulangi hafalan menurut waktu sholat lima waktu. Seorang muslim tentunya tidak pernah meninggalkan sholat lima waktu, hal ini hendaknya dimanfaatkan untuk mengulangi hafalannya. Agar terasa lebih ringan, hendaknya setiap sholat dibagi menjadi dua bagian, sebelum sholat dan sesudahnya. Sebelum sholat umpamanya :
 sebelum adzan, dan waktu antara adzan dan iqamah. Apabila dia termasuk orang yang rajin ke masjid, sebaiknya pergi ke masjid sebelum adzan agar waktu untuk mengulangi hafalannya lebih panjang. Kemudian setelah sholat, yaitu setelah membaca dzikir ba’da sholat atau dzikir pagi pada sholat shubuh dan setelah dzkir sore setelah sholat Ashar. Seandainya saja, ia mampu mengulangi hafalannya sebelum sholat sebanyak seperempat juz dan sesudah sholat seperempat juz juga, maka dalam satu hari dia bisa mengulangi hafalannya sebanyak dua juz setengah.
 Kalau bisa istiqamah seperti ini, maka dia bisa menghatamkan hafalannya setiap dua belas hari, tanpa menyita waktunya sama sekali. Kalau dia bisa menyempurnakan setengah juz setiap hari pada sholat malam atau sholat-sholat sunnah lainnya, berarti dia bisa menyelesaikan setiap harinya tiga juz, dan bisa menghatamkan Al Qur’an pada setiap sepuluh hari sekali. Banyak para ulama dahulu yang menghatamkan hafalannya setiap sepuluh hari sekali.
  1. Ada sebagian orang yang mengulangi hafalannya pada malam saja, yaitu ketika ia mengerjakan sholat tahajud. Biasanya dia menghabiskan sholat tahajudnya selama dua jam. Cuma kita tidak tahu, selama dua jam itu berapa juz yang ia dapatkan. Menurut ukuran umum, kalau hafalannya lancar, biasanya ia bisa menyelesaikan satu juz dalam waktu setengah jam. Berarti, selama dua jam dia bisa menyelesaikan dua sampai tiga juz dengan dikurangi waktu sujud dan ruku.
  2. Ada juga sebagian teman yang mengulangi hafalannya dengan cara masuk dalam halaqah para penghafal Al Qur’an. Kalau halaqah tersebut berkumpul setiap tiga hari sekali, dan setiap peserta wajib menyetor hafalannya kepada temannya lima juz berarti masing-masing dari peserta mampu menghatamkan Al Qur’an setiap lima belas hari sekali. Inipun hanya bisa terlaksana jika masig-masing dari peserta mengulangi hafalannya sendiri-sendiri dahulu.


E.   Daftar Pustaka
Zaad Al-Muyassirfi i’lmit Tafsir, Jilid 4, Hal 200.
Tafsir Al-Qurthubi, jilid 17, Hal 134.
Shafwatu At-Tafasir, jilid 3, Hal 268
Tafsir Al-Khazin Li Bab Ta’wil fi Ma’ani At-Tanziil,  Jilid 4, Hal 219
Fatawa Nurun ‘alad Darbi, 89906
Al Mausu’ah Al Fiqhiyyah, 17/325
http://muslimah.or.id/hadits/mengapa-perlu-menghafal-al-quran-1.html, Penulis: Yulian Purnama, Artikel Muslimah.Or.Id
http://www.ahmadzain.com/read/penulis/132/15-langkah-efektif-untuk-menghafal-al-quran/

http://quran.al-shia.org/id/hafezan/001.htm

Kurikulum Pendidikan Anak Muslim, Syaikh Fuhaim Musthafa, Pustaka Elba.
Muslimah.Or.Id, Penulis: Ummu Shalihah Nadiyah El Karim
Murajaah: Ustadz Ammi Nur Baits

Tidak ada komentar: