WAWASAN TENTANG KEADILAN DALAM AL-QUR’AN
oleh Derysmono ( mahasiswa s2 PTIQ jakarta )
I. Pendahuluan
a. Latar Belakang
“... Berlaku adillah, karena itu lebih dekat dengan taqwa ...” (QS. 5 : 8)
Islam adalah agama yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan dan mewajibkan para penganutnya untuk berlaku adil kapan pun dan dimana pun berada. Tidak sedikit Al-Qur’an dan hadist Nabi berbicara tentang anjuran berbuat adil. Bahkan Allah Subhanahu wata’la menakan dirinya yang Maha Adil.
Dalam makalah ini, pemakalah mencoba untuk mengumpulkan ayat-ayat yang berkenaan dengan kata-kata “Keadilan” atau yang semakna dengannya, karena begitu banyaknya ayat yang berkaitan dengan keadilan, oleh karena itu, pemakalah hanya memaparkan beberapa dari pembahasan ayat–ayat tersebut.
Pada makalah ini ada pembahasan ayat-ayat yang berkaitan dengan keadilan dan pemakalah akan mengklasifikasikannya sesuai dengan tema yang ada, sehingga diharapkan pembaca bisa mengetahui bahwa permasalahan keadilan tidak hanya dalam Hukum namun juga terdapat pada tema-tema yang lainnya seperti: keadilan dalam mengurus anak yatim, keadilam dalam mengatur keluarga, keadilan dalam berjual beli, dan lain-lain.
Selain itu juga dijelaskan tentang manfaat dari berlaku adil dan akibat-akibat apa saja apabila seseorang itu tidak berlaku adil.
Semoga apa yang ditulis oleh pemakalah dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian. Dan tulisan ini menjadi tambahan pahala disisi-Nya yang Maha Adil dan Maha Bijaksana.
b. Pengertian Keadilan
Pengertian keadilan secara bahasa yaitu seimbang, lurus, konsisten. Antonimnya adalah zholim (berbuat jahat) . Apa yang ada berasal dari dalam diri seseorang yang membuatnya berbuat baik (lurus) .
Kata “adil” berasal dari kata bahasa Arab yang memiliki banyak makna. Kata A’dl berarti pertengahan dan berikan sesuatu sesuai dengan hak dan porsinya. Sementara kata I’dl yang bermakna contoh dan teori, atau istilah untuk mengatakan barang bawaan yang diletakkan di samping onta saat dikendarai, atau juga bermakna pertemuan antara dua kain yang ada di kerah baju, atau lengan baju. Namun menurut abu albaqo’; adil secara bahasa berarti istiqomah dan secara syar’i berarti “ungkapan untuk konsistensi di atas kebenaran dengan melakukan pilihan yang susai dengan perintah Agama”
Secara syari’ah, keadilan adalah ungkapan akan suatu konsistensi atas dasar kebenaran dengan menjauhi setiap apa yang dilarang oleh agama.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia : adil artinya 1 sama berat; tidak berat sebelah; tidak memihak; keputusan hakim itu --; 2 berpihak kepada yang benar; berpegang pada kebenaran; 3 sepatutnya; tidak sewenang-wenang; para buruh mengemukakan tuntutannya yg --;
Adil merupakan ungkapan dalam perkara yang pertengahan antara dua sisi (pelit dan berlebih-lebihan) dan menurut para Ahli Nahwu: ”keluarnya kata (ism) dari sifatnya yang asli ke sifat yang lain.
Menurut ahli Fiqh: adil adalah menjauhi segala bentuk dosa besar, tidak melakukan dosa kecil secara terus menerus dan selalu berfikir positif.
Dikatakan pula bahwa keadilan itu adalah suatu hal yang cenderung kepada kebaikan.
c. * Penggunaan kata “Adil” dalam Al-Qur’an
Adil merupakan Istilah yang Allah turunkan kepada Manusia dengan melalui para rosul-rosulnya. Dan Al-Qur’an sangat menekankan kepeda umat manusia akan pentingnya keadilan. Karena keadilan merupakan harga mati yang tak dapat ditawar-tawar lagi. Dan Allah menjadikan keadilan sebagai bukti nyata bagi mereka yang mengaku beriman. Walaupun perintah untuk berbuat adil itu untuk kepada seluru manusia namun Allah mengkhususkan kepada Nabi dan Rosul dalam keadilan pada perkara-perkara berikut ini :
- Keadilan dalam memimpin manusia serta menjadi hakim yang adil dalam memutuskan perkara antara umat manusia.
58. Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat. ( QS : 4 : 58 )
- Berlaku adil kepada Istri dan kepada perempuan
3. dan jika kamu takut tidak akan dapat Berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), Maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. kemudian jika kamu takut tidak akan dapat Berlaku adil Maka (kawinilah) seorang saja atau budak-budak yang kamu miliki. yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.( QS : 4 : 3 )
- Berbuat adil dalam setiap perkataan dan memberikan kesaksian walau pun penuh tantangan dari diri sendiri maupun kerabat
152. dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewasa. dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak memikulkan beban kepada sesorang melainkan sekedar kesanggupannya. dan apabila kamu berkata, Maka hendaklah kamu Berlaku adil, Kendatipun ia adalah kerabat(mu)[519], dan penuhilah janji Allah yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat.( QS : 6 : 152 )
• “ ‘Adl” artinya adil ; di banyak ayat langsung disebutkan seperti ; "bil ‘adl" (QS. 2 : 282), (QS. 4 : 58 ), “I’dilu” (kata perintah) (QS. 5 : 8), “ya’dilun” (mereka yang adil) (QS. 7 : 159, 7 : 181), “dzawaa ‘adlin” (orang yang adil) (QS. 5 : 106, 65 : 2).
Singkatnya bahwa keadilan merupakan prinsip terpenting dalam ajaran Islam. Karena diutusnya Rosul dan diturunkannya Kitab-kitab agar terwujudnya keadilan. Ia adalah prinsip yang tak tebang pilih. Dan tidak akan tunduk karena hal-hal yang emergency atau darurat, dimanapun dan kapanpun keadilan harus ditegakkan. Dalam darurat saja keadilan itu harus ditegakkan apalagi keadilan juga diperuntukkan kepada kawan maupun lawan .
*Penggunaan Kata yang satu makna dengan A’dl
- Al-Qist dalam Al-Qur’an
Al-Qist menurut bahasa : keadilan dan juga bermakna Kezholiman. Al-Qist merupakan kata dalam bahasa arab yang memiliki dua makna yang bertolak belakang ( keadilan dan kezholiman ) dalam waktu bersamaan. Dalam Al-Qur’an kadang Allah menggunakan kata “Al-Qist” dengan makna keadilan (QS Al-Hadid : 25 ) tapi terkadang menggunakan kata ini dengan makna kezholiman seperti yang ada di ( QS. Al-Jinn : 15 ).
• “Alqisth” artinya adil: disebutkan dengan makna yang sama dengan adil seperti di ayat berikut ini; “bil Qisth” (QS. 3 : 21), (QS. 3 : 18), (QS. 4 : 127) kurang lebih di 14 ayat, “Aqsathu” (ism tafdhil) (QS. 33 : 5), “iqsithuu” (kata perintah) (QS. 5 : 8), “taqsithu” (QS.60 : 8).
*Penggunaan kata yang ditafsirkan dengan makna A’dl bila dilihat dari Terjemahan ke Bahasa Indonesia
Jika kita perhatikan Al-Qur’an terjemah maka banyak sekali kata Adil baik dengan kata A’dl itu sendiri atau Al-Qist atau yang lainya yang saya sebutkan disini, namun bukan berarti hal itu senada dengan apa yang dikatakan para mufassirin karena saya mencantumkan kata-kata berikut ini bedasarkan perspektif saya dari Qur’an terjemah, berikut kata-kata yang bermakna adil di dalam Qur’an terjemah :
• “alhaqq” arti adil; Allah ta’ala juga sering mengungkapkan kata adil dengan “alhaqq” (QS.7 : 8) (QS. 7 : 89) kurang lebih di 10 ayat.
• “washt” kata ini juga bisa bermakna “adil” (QS. 2 : 143)
• “almizhan” bermakna “adil” (QS. 55 : 7)
• Sedangkan kata “Dhiza” dan “zhulma” bermakna “tidak adil’ ada di (QS. 20 : 112) (QS. 53 : 22)
Menurut pemakalah dari kata-kata diatas merupakan hasil dari Tafsir isyari ; yaitu memberikan makna kata-kata tersebut dengan makna adil, padahal tidak disebutkan secara jelas dalam konteks ayat tersebut kata-kata adil atau sinonimnya namun kita dapat memahaminya dengan tafsir Isyari. Mencari makna yang tersimpan dalam kata-kata Ayat tersebut. Waallahua’lam.
- Perbedaan Makna antara A’dl dan kata-kata yang memiliki makna sama dengan A’dl itu sendiri :
Adil menurut bahasa artinya Pertengahan namun Al-Qist adalah kata yang di satu sisi ia berarti tapi disisi yang lain juga berarti kezholiman sebagaimana firman Allah :
15. Adapun orang-orang yang menyimpang dari kebenaran, Maka mereka menjadi kayu api bagi neraka Jahannam.
Namun jika kata yang digunakan adalah Al-Iqshot maka kata ini berarti menghilangkan keadilan yang berarti kezholiman,
9. … kalau Dia telah surut, damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, dan hendaklah kamu Berlaku adil; Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang Berlaku adil. Demikianlah yang dikatakan Ar-Rozi dalam Tafsirnya.
II. Pembahasan
a. Ayat – Ayat Tentang Keadilan
Setidaknya ada 48 kali kata “adil” العدل atau dengna kata lain tapi bermakna “adil” di dalam ayat Al-Qur’an diantaranya :
1. QS. 2 : 143 2. QS. 2 : 282 3. QS. 3 : 21
4. QS. 3 : 18 5. QS. 4 : 3 6. QS. 4 : 58
7. QS. 4 : 127 8. QS. 4 : 129 9. QS. 4 : 135
10. QS. 5 : 8 11. QS. 5 : 42 12. QS. 5 : 95
13. QS. 5 : 106 14. QS. 6 : 115 15. QS. 7 : 8
16. QS. 6 : 152 17. QS. 7 : 29 18. QS. 7 : 159
19. QS. 7 : 181 20. QS. 7 : 89 21. QS. 10 : 4
22. QS. 10 : 47 23. QS. 10 : 54 24. QS. 11 : 85
25. QS. 16 : 90 26. QS. 16 : 76 27. QS. 16 : 90
28. QS. 16 : 76 29. QS. 20 : 112 30. QS. 21 : 112
31. QS. 33 : 5 32. QS. 38 : 22 33. QS. 38 : 26
34. QS. 39 : 69 35. QS. 39 : 75 36. QS. 40 : 20
37. QS. 40 : 78 38. QS. 42 : 15 39. QS. 42 : 17
40. QS. 49 : 9 41. QS. 53 : 22 42. QS. 55 : 9
43. QS. 55 : 9 44. QS. 55 : 7 45. QS. 57 : 25
46. QS. 57 : 2 47. QS. 60 : 8 48. QS. 65 : 2
*Data tabel yang kami sebutkan di atas merupakan hasil pencarian kami sendiri memelalui Qur’an terjemah dan bukan bersandarkan kepada para Ahli Tafsir, namun Jika dengan kata ( a’dl ) saja disebutkan 28 kali dalam Al-Qur’an yaitu sebagai berikut :
b. Tema Keadilan Dalam Al-Qur’an
- Menggunakan kata “a’dl” (العدل (
• Berlaku Adil dalam Setiap hal
(QS. 5 : 8 )
8. . Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah, ....
• Berlaku Adil Kepad Istri Dan Keluarga
(QS. 4 : 129 ) (QS. 4 : 3 )
129. dan kamu sekali-kali tidak akan dapat Berlaku adil di antara isteri-isteri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung
3. dan jika kamu takut tidak akan dapat Berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), Maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. kemudian jika kamu takut tidak akan dapat Berlaku adil Maka (kawinilah) seorang saja , atau budak-budak yang kamu miliki. yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.
• Berlaku Adil Dalam Islah (Mendamaikan)
(QS. 49 : 9 )
.Allah berfirman : .... kalau Dia telah surut, damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, dan hendaklah kamu Berlaku adil; Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang Berlaku adil.”
• Menjadi Pemimpin yang adil
( QS 4 : 58 )
58. Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil.
• Berlaku adil dalam menjadi saksi
(QS. 5 : 8 ) (QS. 65 : 2 )
2. apabila mereka telah mendekati akhir iddahnya, Maka rujukilah mereka dengan baik atau lepaskanlah mereka dengan baik dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil di antara kamu dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu karena Allah.
- menggunakan kata “alqist” yang maknanya juga “adil”
• Berlaku Adil Dalam Berniaga
(QS. 6 : 152 ) (QS. 11 : 85 ) (QS. 55 : 9 ) (QS. 55 : 7 )
152. .... dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak memikulkan beban kepada sesorang melainkan sekedar kesanggupannya. dan apabila kamu berkata, Maka hendaklah kamu Berlaku adil, Kendatipun ia adalah kerabat(mu), dan penuhilah janji Allah. yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat.
• Berlaku Adil Dalam Ibadah
(QS. 10 : 4 )
4. .....Sesungguhnya Allah menciptakan makhluk pada permulaannya kemudian mengulanginya (menghidupkannya) kembali (sesudah berbangkit), agar Dia memberi pembalasan kepada orang-orang yang beriman dan yang mengerjakan amal saleh dengan adil...
c. Keadilan Membuahkan Pahala
• Pemimpin adil Mendapatkan Perlindungan Allah Ta’ala pada Hari Kiamat
"Dari Abu Hurairah ra, Nabi SAW. bersabda : Ada tujuh golongan yang dinaungi oleh Allah SWT. pada naungan-Nya di hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya, yaitu : Pemimpin yang adil, pemuda yang tumbuh dalam beribadah kepada Allah, seorang laki-laki yang hatinya terpaut dengan masjid, dua orang laki-laki yang saling mencintai karena Allah, berkumpul, dan berpisah karena-Nya, seorang Laki-laki yangdi pamggil oleh seorang wanita(diajak berzina) yang berkedudukan dan cantik lalu ia menjawab, "sungguh saya takut kepada Allah", seorang pria yang bersedekah lalu dia merahasiakan sedekahnya tersebut, sehingg ibarat tangan kanan yang bersedekah tangan kiri tidak mengetahuimya, dan seorang laki-laki yang berzikir kepada Allah dalam kesunyian, lalu bercucuranlah air matanya." (Hadist riwayat Bukhari Muslim).
• Berbuat adil akan mendekatkan diri pada Allah Ta’ala
Allah berfirman “ Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu Jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk Berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. “ ( QS. 5 : 8 )
• Allah mencintai orang-orang yang berbuat adil
Allah berfirman : “dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang hendaklah kamu damaikan antara keduanya! tapi kalau yang satu melanggar Perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar Perjanjian itu kamu perangi sampai surut kembali pada perintah Allah. kalau Dia telah surut, damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, dan hendaklah kamu Berlaku adil; Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang Berlaku adil.” ( QS. 49 : 9 )
d. Dampak Ketidakadilan
• Orang yang tidak adil ( curang ) ketika berdagang akan dimasukkan ke neraka
Allah Berfirman : “kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang” ( QS. 83 : 1 )
Imam Thobari mengomentari ayat ini :” wail adalah lembah yang di dalam nya mengalir sungai nanah untuk para ahli nereka Jahannah yang mana di bawah lembah itu adalah tempat yang disiapkan untuk mereka yang curang( mengurangi timbangan atau tidak adil )”
• Orang yang zhalim mendapat kegelapan di hari Kiamat
حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ حَاتِمٍ، حَدَّثَنَا شَبَابَةُ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ الْمَاجِشُونُ، عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ دِينَارٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِنَّ الظُّلْمَ ظُلُمَاتٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ»
Dikatakan kepadaku Muhamad Bin hatim, dikatakan kepada kami abdul aziz bin majisyun, dari abdulllah bin dinar, dari abdullah bin umar berkata : bersabda Rosulullah Sholallahu a’laihi wassalm : sesungguhnya kezhaliman ( tidak adil itu ) adalah kegelapan-kegelapan nantinya di hari Kiamat. ( HR. Muslim )
III. Penutup
Kesimpulan
Al-Qur’an sangat menjunjung tinggi Keadilan, setidak nya ada 48 kali dalam ayat Al-Qur’an yang berkenaan dengan keadilan diungkapkan. Ini menandakan bahwa “keadilan” sangat penting sekali dalam kehidupan manusia.
Keadilan yang dijelaskan oleh Al-Qur’an jauh berbeda dengan apa yang diyakini oleh barat tentang makna “keadilan”. Keadilan dalam Al-Qur’an mencakup semua sisi, baik hubungan manusia antara manusia, namun juga hubungan manusia dengan Tuhannya. Sementara “keadilan” menurut barat; hanya mementingkan sisi duniawi semata bahkan “keadilan” hanya untuk non Muslim. Sedangkan Muslim tidak. Buktinya masalah Suriah, Palestina, Afganistan.
Keadilan yang diperintahkan oleh Allah adalah “rahmatan lil alamin”
Daftar Pustaka
Al-Qur’an Terjemah Penerbit. Muassasatul Aiman
DEPDIKBUD Kamus Besar bahasa Indonesia.2007. Edisi ketiga. DEPDIKNAS Jakarta ; Balai Pustaka
Assakiny, Abu yahya.. Al hudud aniqoh wal tta’rifaat addaqidoh.. 1411. Baeirut ; Dar Fikri Muashir
Arrozy, Zainuddin.. Mukhtar shihah. 1999. Baerut ; Dar namuzjiyyah. . Taimur, Ahmad Ismail. . lisanul arob. 1422 Kairo : Dar Aafaq .
Atthobary, Ibnu Jarir . Jami’ul Bayan fi Ta’wil Ayil Qur’an. . 2000
Shohih Muslim. No. Hadist, 2578 Bab. diharamkan Kezhaliman
AlfairuzAbady. Alqomus Al Muhith.. 1426. Lebanon : Yayasan Risalah
oleh Derysmono ( mahasiswa s2 PTIQ jakarta )
I. Pendahuluan
a. Latar Belakang
“... Berlaku adillah, karena itu lebih dekat dengan taqwa ...” (QS. 5 : 8)
Islam adalah agama yang sangat menjunjung tinggi nilai-nilai keadilan dan mewajibkan para penganutnya untuk berlaku adil kapan pun dan dimana pun berada. Tidak sedikit Al-Qur’an dan hadist Nabi berbicara tentang anjuran berbuat adil. Bahkan Allah Subhanahu wata’la menakan dirinya yang Maha Adil.
Dalam makalah ini, pemakalah mencoba untuk mengumpulkan ayat-ayat yang berkenaan dengan kata-kata “Keadilan” atau yang semakna dengannya, karena begitu banyaknya ayat yang berkaitan dengan keadilan, oleh karena itu, pemakalah hanya memaparkan beberapa dari pembahasan ayat–ayat tersebut.
Pada makalah ini ada pembahasan ayat-ayat yang berkaitan dengan keadilan dan pemakalah akan mengklasifikasikannya sesuai dengan tema yang ada, sehingga diharapkan pembaca bisa mengetahui bahwa permasalahan keadilan tidak hanya dalam Hukum namun juga terdapat pada tema-tema yang lainnya seperti: keadilan dalam mengurus anak yatim, keadilam dalam mengatur keluarga, keadilan dalam berjual beli, dan lain-lain.
Selain itu juga dijelaskan tentang manfaat dari berlaku adil dan akibat-akibat apa saja apabila seseorang itu tidak berlaku adil.
Semoga apa yang ditulis oleh pemakalah dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian. Dan tulisan ini menjadi tambahan pahala disisi-Nya yang Maha Adil dan Maha Bijaksana.
b. Pengertian Keadilan
Pengertian keadilan secara bahasa yaitu seimbang, lurus, konsisten. Antonimnya adalah zholim (berbuat jahat) . Apa yang ada berasal dari dalam diri seseorang yang membuatnya berbuat baik (lurus) .
Kata “adil” berasal dari kata bahasa Arab yang memiliki banyak makna. Kata A’dl berarti pertengahan dan berikan sesuatu sesuai dengan hak dan porsinya. Sementara kata I’dl yang bermakna contoh dan teori, atau istilah untuk mengatakan barang bawaan yang diletakkan di samping onta saat dikendarai, atau juga bermakna pertemuan antara dua kain yang ada di kerah baju, atau lengan baju. Namun menurut abu albaqo’; adil secara bahasa berarti istiqomah dan secara syar’i berarti “ungkapan untuk konsistensi di atas kebenaran dengan melakukan pilihan yang susai dengan perintah Agama”
Secara syari’ah, keadilan adalah ungkapan akan suatu konsistensi atas dasar kebenaran dengan menjauhi setiap apa yang dilarang oleh agama.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia : adil artinya 1 sama berat; tidak berat sebelah; tidak memihak; keputusan hakim itu --; 2 berpihak kepada yang benar; berpegang pada kebenaran; 3 sepatutnya; tidak sewenang-wenang; para buruh mengemukakan tuntutannya yg --;
Adil merupakan ungkapan dalam perkara yang pertengahan antara dua sisi (pelit dan berlebih-lebihan) dan menurut para Ahli Nahwu: ”keluarnya kata (ism) dari sifatnya yang asli ke sifat yang lain.
Menurut ahli Fiqh: adil adalah menjauhi segala bentuk dosa besar, tidak melakukan dosa kecil secara terus menerus dan selalu berfikir positif.
Dikatakan pula bahwa keadilan itu adalah suatu hal yang cenderung kepada kebaikan.
c. * Penggunaan kata “Adil” dalam Al-Qur’an
Adil merupakan Istilah yang Allah turunkan kepada Manusia dengan melalui para rosul-rosulnya. Dan Al-Qur’an sangat menekankan kepeda umat manusia akan pentingnya keadilan. Karena keadilan merupakan harga mati yang tak dapat ditawar-tawar lagi. Dan Allah menjadikan keadilan sebagai bukti nyata bagi mereka yang mengaku beriman. Walaupun perintah untuk berbuat adil itu untuk kepada seluru manusia namun Allah mengkhususkan kepada Nabi dan Rosul dalam keadilan pada perkara-perkara berikut ini :
- Keadilan dalam memimpin manusia serta menjadi hakim yang adil dalam memutuskan perkara antara umat manusia.
58. Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha melihat. ( QS : 4 : 58 )
- Berlaku adil kepada Istri dan kepada perempuan
3. dan jika kamu takut tidak akan dapat Berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), Maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. kemudian jika kamu takut tidak akan dapat Berlaku adil Maka (kawinilah) seorang saja atau budak-budak yang kamu miliki. yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.( QS : 4 : 3 )
- Berbuat adil dalam setiap perkataan dan memberikan kesaksian walau pun penuh tantangan dari diri sendiri maupun kerabat
152. dan janganlah kamu dekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, hingga sampai ia dewasa. dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak memikulkan beban kepada sesorang melainkan sekedar kesanggupannya. dan apabila kamu berkata, Maka hendaklah kamu Berlaku adil, Kendatipun ia adalah kerabat(mu)[519], dan penuhilah janji Allah yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat.( QS : 6 : 152 )
• “ ‘Adl” artinya adil ; di banyak ayat langsung disebutkan seperti ; "bil ‘adl" (QS. 2 : 282), (QS. 4 : 58 ), “I’dilu” (kata perintah) (QS. 5 : 8), “ya’dilun” (mereka yang adil) (QS. 7 : 159, 7 : 181), “dzawaa ‘adlin” (orang yang adil) (QS. 5 : 106, 65 : 2).
Singkatnya bahwa keadilan merupakan prinsip terpenting dalam ajaran Islam. Karena diutusnya Rosul dan diturunkannya Kitab-kitab agar terwujudnya keadilan. Ia adalah prinsip yang tak tebang pilih. Dan tidak akan tunduk karena hal-hal yang emergency atau darurat, dimanapun dan kapanpun keadilan harus ditegakkan. Dalam darurat saja keadilan itu harus ditegakkan apalagi keadilan juga diperuntukkan kepada kawan maupun lawan .
*Penggunaan Kata yang satu makna dengan A’dl
- Al-Qist dalam Al-Qur’an
Al-Qist menurut bahasa : keadilan dan juga bermakna Kezholiman. Al-Qist merupakan kata dalam bahasa arab yang memiliki dua makna yang bertolak belakang ( keadilan dan kezholiman ) dalam waktu bersamaan. Dalam Al-Qur’an kadang Allah menggunakan kata “Al-Qist” dengan makna keadilan (QS Al-Hadid : 25 ) tapi terkadang menggunakan kata ini dengan makna kezholiman seperti yang ada di ( QS. Al-Jinn : 15 ).
• “Alqisth” artinya adil: disebutkan dengan makna yang sama dengan adil seperti di ayat berikut ini; “bil Qisth” (QS. 3 : 21), (QS. 3 : 18), (QS. 4 : 127) kurang lebih di 14 ayat, “Aqsathu” (ism tafdhil) (QS. 33 : 5), “iqsithuu” (kata perintah) (QS. 5 : 8), “taqsithu” (QS.60 : 8).
*Penggunaan kata yang ditafsirkan dengan makna A’dl bila dilihat dari Terjemahan ke Bahasa Indonesia
Jika kita perhatikan Al-Qur’an terjemah maka banyak sekali kata Adil baik dengan kata A’dl itu sendiri atau Al-Qist atau yang lainya yang saya sebutkan disini, namun bukan berarti hal itu senada dengan apa yang dikatakan para mufassirin karena saya mencantumkan kata-kata berikut ini bedasarkan perspektif saya dari Qur’an terjemah, berikut kata-kata yang bermakna adil di dalam Qur’an terjemah :
• “alhaqq” arti adil; Allah ta’ala juga sering mengungkapkan kata adil dengan “alhaqq” (QS.7 : 8) (QS. 7 : 89) kurang lebih di 10 ayat.
• “washt” kata ini juga bisa bermakna “adil” (QS. 2 : 143)
• “almizhan” bermakna “adil” (QS. 55 : 7)
• Sedangkan kata “Dhiza” dan “zhulma” bermakna “tidak adil’ ada di (QS. 20 : 112) (QS. 53 : 22)
Menurut pemakalah dari kata-kata diatas merupakan hasil dari Tafsir isyari ; yaitu memberikan makna kata-kata tersebut dengan makna adil, padahal tidak disebutkan secara jelas dalam konteks ayat tersebut kata-kata adil atau sinonimnya namun kita dapat memahaminya dengan tafsir Isyari. Mencari makna yang tersimpan dalam kata-kata Ayat tersebut. Waallahua’lam.
- Perbedaan Makna antara A’dl dan kata-kata yang memiliki makna sama dengan A’dl itu sendiri :
Adil menurut bahasa artinya Pertengahan namun Al-Qist adalah kata yang di satu sisi ia berarti tapi disisi yang lain juga berarti kezholiman sebagaimana firman Allah :
15. Adapun orang-orang yang menyimpang dari kebenaran, Maka mereka menjadi kayu api bagi neraka Jahannam.
Namun jika kata yang digunakan adalah Al-Iqshot maka kata ini berarti menghilangkan keadilan yang berarti kezholiman,
9. … kalau Dia telah surut, damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, dan hendaklah kamu Berlaku adil; Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang Berlaku adil. Demikianlah yang dikatakan Ar-Rozi dalam Tafsirnya.
II. Pembahasan
a. Ayat – Ayat Tentang Keadilan
Setidaknya ada 48 kali kata “adil” العدل atau dengna kata lain tapi bermakna “adil” di dalam ayat Al-Qur’an diantaranya :
1. QS. 2 : 143 2. QS. 2 : 282 3. QS. 3 : 21
4. QS. 3 : 18 5. QS. 4 : 3 6. QS. 4 : 58
7. QS. 4 : 127 8. QS. 4 : 129 9. QS. 4 : 135
10. QS. 5 : 8 11. QS. 5 : 42 12. QS. 5 : 95
13. QS. 5 : 106 14. QS. 6 : 115 15. QS. 7 : 8
16. QS. 6 : 152 17. QS. 7 : 29 18. QS. 7 : 159
19. QS. 7 : 181 20. QS. 7 : 89 21. QS. 10 : 4
22. QS. 10 : 47 23. QS. 10 : 54 24. QS. 11 : 85
25. QS. 16 : 90 26. QS. 16 : 76 27. QS. 16 : 90
28. QS. 16 : 76 29. QS. 20 : 112 30. QS. 21 : 112
31. QS. 33 : 5 32. QS. 38 : 22 33. QS. 38 : 26
34. QS. 39 : 69 35. QS. 39 : 75 36. QS. 40 : 20
37. QS. 40 : 78 38. QS. 42 : 15 39. QS. 42 : 17
40. QS. 49 : 9 41. QS. 53 : 22 42. QS. 55 : 9
43. QS. 55 : 9 44. QS. 55 : 7 45. QS. 57 : 25
46. QS. 57 : 2 47. QS. 60 : 8 48. QS. 65 : 2
*Data tabel yang kami sebutkan di atas merupakan hasil pencarian kami sendiri memelalui Qur’an terjemah dan bukan bersandarkan kepada para Ahli Tafsir, namun Jika dengan kata ( a’dl ) saja disebutkan 28 kali dalam Al-Qur’an yaitu sebagai berikut :
b. Tema Keadilan Dalam Al-Qur’an
- Menggunakan kata “a’dl” (العدل (
• Berlaku Adil dalam Setiap hal
(QS. 5 : 8 )
8. . Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah, ....
• Berlaku Adil Kepad Istri Dan Keluarga
(QS. 4 : 129 ) (QS. 4 : 3 )
129. dan kamu sekali-kali tidak akan dapat Berlaku adil di antara isteri-isteri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung
3. dan jika kamu takut tidak akan dapat Berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yang yatim (bilamana kamu mengawininya), Maka kawinilah wanita-wanita (lain) yang kamu senangi : dua, tiga atau empat. kemudian jika kamu takut tidak akan dapat Berlaku adil Maka (kawinilah) seorang saja , atau budak-budak yang kamu miliki. yang demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya.
• Berlaku Adil Dalam Islah (Mendamaikan)
(QS. 49 : 9 )
.Allah berfirman : .... kalau Dia telah surut, damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, dan hendaklah kamu Berlaku adil; Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang Berlaku adil.”
• Menjadi Pemimpin yang adil
( QS 4 : 58 )
58. Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil.
• Berlaku adil dalam menjadi saksi
(QS. 5 : 8 ) (QS. 65 : 2 )
2. apabila mereka telah mendekati akhir iddahnya, Maka rujukilah mereka dengan baik atau lepaskanlah mereka dengan baik dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil di antara kamu dan hendaklah kamu tegakkan kesaksian itu karena Allah.
- menggunakan kata “alqist” yang maknanya juga “adil”
• Berlaku Adil Dalam Berniaga
(QS. 6 : 152 ) (QS. 11 : 85 ) (QS. 55 : 9 ) (QS. 55 : 7 )
152. .... dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak memikulkan beban kepada sesorang melainkan sekedar kesanggupannya. dan apabila kamu berkata, Maka hendaklah kamu Berlaku adil, Kendatipun ia adalah kerabat(mu), dan penuhilah janji Allah. yang demikian itu diperintahkan Allah kepadamu agar kamu ingat.
• Berlaku Adil Dalam Ibadah
(QS. 10 : 4 )
4. .....Sesungguhnya Allah menciptakan makhluk pada permulaannya kemudian mengulanginya (menghidupkannya) kembali (sesudah berbangkit), agar Dia memberi pembalasan kepada orang-orang yang beriman dan yang mengerjakan amal saleh dengan adil...
c. Keadilan Membuahkan Pahala
• Pemimpin adil Mendapatkan Perlindungan Allah Ta’ala pada Hari Kiamat
"Dari Abu Hurairah ra, Nabi SAW. bersabda : Ada tujuh golongan yang dinaungi oleh Allah SWT. pada naungan-Nya di hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya, yaitu : Pemimpin yang adil, pemuda yang tumbuh dalam beribadah kepada Allah, seorang laki-laki yang hatinya terpaut dengan masjid, dua orang laki-laki yang saling mencintai karena Allah, berkumpul, dan berpisah karena-Nya, seorang Laki-laki yangdi pamggil oleh seorang wanita(diajak berzina) yang berkedudukan dan cantik lalu ia menjawab, "sungguh saya takut kepada Allah", seorang pria yang bersedekah lalu dia merahasiakan sedekahnya tersebut, sehingg ibarat tangan kanan yang bersedekah tangan kiri tidak mengetahuimya, dan seorang laki-laki yang berzikir kepada Allah dalam kesunyian, lalu bercucuranlah air matanya." (Hadist riwayat Bukhari Muslim).
• Berbuat adil akan mendekatkan diri pada Allah Ta’ala
Allah berfirman “ Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu Jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk Berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. “ ( QS. 5 : 8 )
• Allah mencintai orang-orang yang berbuat adil
Allah berfirman : “dan kalau ada dua golongan dari mereka yang beriman itu berperang hendaklah kamu damaikan antara keduanya! tapi kalau yang satu melanggar Perjanjian terhadap yang lain, hendaklah yang melanggar Perjanjian itu kamu perangi sampai surut kembali pada perintah Allah. kalau Dia telah surut, damaikanlah antara keduanya menurut keadilan, dan hendaklah kamu Berlaku adil; Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang Berlaku adil.” ( QS. 49 : 9 )
d. Dampak Ketidakadilan
• Orang yang tidak adil ( curang ) ketika berdagang akan dimasukkan ke neraka
Allah Berfirman : “kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang” ( QS. 83 : 1 )
Imam Thobari mengomentari ayat ini :” wail adalah lembah yang di dalam nya mengalir sungai nanah untuk para ahli nereka Jahannah yang mana di bawah lembah itu adalah tempat yang disiapkan untuk mereka yang curang( mengurangi timbangan atau tidak adil )”
• Orang yang zhalim mendapat kegelapan di hari Kiamat
حَدَّثَنِي مُحَمَّدُ بْنُ حَاتِمٍ، حَدَّثَنَا شَبَابَةُ، حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ الْمَاجِشُونُ، عَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ دِينَارٍ، عَنِ ابْنِ عُمَرَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «إِنَّ الظُّلْمَ ظُلُمَاتٌ يَوْمَ الْقِيَامَةِ»
Dikatakan kepadaku Muhamad Bin hatim, dikatakan kepada kami abdul aziz bin majisyun, dari abdulllah bin dinar, dari abdullah bin umar berkata : bersabda Rosulullah Sholallahu a’laihi wassalm : sesungguhnya kezhaliman ( tidak adil itu ) adalah kegelapan-kegelapan nantinya di hari Kiamat. ( HR. Muslim )
III. Penutup
Kesimpulan
Al-Qur’an sangat menjunjung tinggi Keadilan, setidak nya ada 48 kali dalam ayat Al-Qur’an yang berkenaan dengan keadilan diungkapkan. Ini menandakan bahwa “keadilan” sangat penting sekali dalam kehidupan manusia.
Keadilan yang dijelaskan oleh Al-Qur’an jauh berbeda dengan apa yang diyakini oleh barat tentang makna “keadilan”. Keadilan dalam Al-Qur’an mencakup semua sisi, baik hubungan manusia antara manusia, namun juga hubungan manusia dengan Tuhannya. Sementara “keadilan” menurut barat; hanya mementingkan sisi duniawi semata bahkan “keadilan” hanya untuk non Muslim. Sedangkan Muslim tidak. Buktinya masalah Suriah, Palestina, Afganistan.
Keadilan yang diperintahkan oleh Allah adalah “rahmatan lil alamin”
Daftar Pustaka
Al-Qur’an Terjemah Penerbit. Muassasatul Aiman
DEPDIKBUD Kamus Besar bahasa Indonesia.2007. Edisi ketiga. DEPDIKNAS Jakarta ; Balai Pustaka
Assakiny, Abu yahya.. Al hudud aniqoh wal tta’rifaat addaqidoh.. 1411. Baeirut ; Dar Fikri Muashir
Arrozy, Zainuddin.. Mukhtar shihah. 1999. Baerut ; Dar namuzjiyyah. . Taimur, Ahmad Ismail. . lisanul arob. 1422 Kairo : Dar Aafaq .
Atthobary, Ibnu Jarir . Jami’ul Bayan fi Ta’wil Ayil Qur’an. . 2000
Shohih Muslim. No. Hadist, 2578 Bab. diharamkan Kezhaliman
AlfairuzAbady. Alqomus Al Muhith.. 1426. Lebanon : Yayasan Risalah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar