Rabu, 18 Desember 2013

Teori Kesehatan


Ilmu kesehatan adalah kelompok disiplin ilmu terapan yang menangani kesehatan manusia dan hewan. Ada dua bagian ilmu kesehatan: studi, riset, dan pengetahuan mengenai kesehatan, serta aplikasi pengetahuan tersebut untuk meningkatkan kesehatan, mengobati penyakit, dan memahami fungsi-fungsi biologis pada manusia dan hewan. Riset yang dilakukan terutama bertumpu pada ilmu-ilmu utama biologi, kimia, dan fisika, dan juga ilmu sosial (seperti sosiologi medis). Bidang ilmu lain yang memberikan kontribusi penting bagi ilmu kesehatan termasuk biokimia, bioteknologi, rekayasa, epidemiologi, genetika, ilmu perawatan, farmakologi, farmasi, kesehatan masyarakat, dan kedokteran.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO, World Health Organization) mendefinisikan sehat sebagai suatu keadaan fisik, mental dan sosial yang sejahtera dan bukan hanya ketiadaan penyakit dan lemah. Meskipun berguna dan tepat, definisi ini dianggap terlalu ideal dan tidak nyata. Kalau menggunakan definisi WHO 70-95% orang di dunia sebagai tidak sehat.
Sekilas tentang sejarah kesehatan
Dunia kesehatan/kedokteran dimulai sejak 2500 tahun yang lalu yakni dari Yunani Kuno. Kita telah mengenal Bapak Ilmu Kedokteran yaitu "HIPPOCRATES" dengan teorinya yaitu pemulihan berdasarkan bahwa tubuh mempunyai kekuatan yang berasal dari dalam untuk memulihkan, dan ini disebut sebagai "FISIK". Kata ini berasal dari Phisic yang kemudian menjadi Phisician (dokter) yang mempunyai tugas mendampingi penderita sebagai petunjuk memulihkan tubuh penderita dari penyakitnya dengan pemeliharaan kemampuan (vitalitas) dari dalam serta menggunakan kekuatan dari dalam tubuhnya sendiri.
Selisih pendapat antara Hippocrates dengan ilmuwan lainnya mengenai teori pemulihan ini sudah berkembang sejak masa itu yaitu sejak ia mendapat bantahan dari "DEMOCRATES" yang mengemukakan teori "ATOMIK", beliau berpendapat bahwa tubuh manusia juga kehidupan lain di dunia ini, hanyalah sebagai proses reaksi atom kimiawi. Jadi mana mungkin terjadi pemulihan alami/sendiri dari dalam. Pertentangan kedua pendapat berlangsung terus hingga sekarang.
Dunia Kedokteran Modern sendiri berkiprah pada teori Atomik mengikuti pengaruh dokter-dokter terdahulu. Salah satunya adalah Dr. Benyamin Rush yang dengan sombongnya mengatakan: " Sekalipun dokter berada di dalam situasi ya dan tidak sebagai pembantu penyembuhan penyakit, namun tetap dia adalah penguasa alam yang dapat menyembuhkan penyakit tanpa mempedulikan masalah pemulihan". Sehingga sampai sekarang tujuan utama Ilmu Kedokteran semata-mata menyembuhkan penyakit, tanpa mempedulikan adanya kemampuan dari dalam tubuh itu sendiri sebagai pemulih alami
Teori-teori kesehatan:
1.    Teori Neuman : Asumsi dasar dari teori Neuman yaitu individu merupakan sistem unik dengan respon berbeda. Kurang pengetahuan, perubahan lingkungan dapat merubah stabilitas individu (fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan, spiritual). Individu dalam memberikan respon harus mempunyai koping yang stabil terhadap stressor, karena lingkungan internal dan eksternal dapat merupakan penyebab stress. Untuk itu individu akan bereaksi terhadap stressor dari lingkungan dengan mekanisme pertahanan diri.
Pencegahan primer berdasarkan teori sistem Neuman yaitu mengidentifikasi faktor resiko dan membantu masyarakat dalam meningkatkan kesehatan dan aktifitas pendidikan kesehatan. Pencegahan sekunder yaitu inisiatif dalam bentuk intervensi jika terjadi masalah. Perawat berperan sebagai Early Case Finding, pengobatan setelah pasien terdiagnosa mengidap suatu penyakit. Pencegahan tersier yaitu mempertahankan kesehatan, Perawat membantu dengan adaptasi dan reduksi untuk mencegah komplikasi. Asuhan keperawatan ditujukan untuk mencegah dan mengurangi reaksi tubuh akibat stressor dengan pencegahan primer, sekunder dan tersier.
2.    Kecemasan : Kecemasan adalah respon emosional trhadap penilaianyang berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan emosi ini tidak memiliki objek yang spesifik. Kecemasan berbeda dengan rasa takut, yang merupakan penilaian intelektual terhadap sesuatu yang berbahaya (Stuart & Sundeen, 1998.H. 175) Kecemasan dapat menimbulkan secara fisik maupun psikologis yang akhirnya sering mengaktifkan saraf otonom dimana detak jantung menjadi bertambah, tekanan darah naik, frekuensi nafas bertambah dan secara umun mengurangi tingkat energi pada klien, sehingga dapat merugikan individu itu sendiri  (Rothrock, 1999)  Berdasarkan konsep psikoneuroimunologi kecemasan merupakan stressor yang dapat menurunkan system imunitas tubuh. Hal ini terjadi melalui serangkaian aksi dan diperantai oleh HPA-axis (Hipotalaus, Pitiitari dan Ardenal ). Stress dapat merangsang hipotalamus untuk meningkatkan prodoksi  CRF (Cortictropin Releasing Factor) . CRF ini selanjutnya akan merangsang kelenjar pituitary anterior untuk meningkatkan prodoksi ACTH (Adreno Cortico Tropin Hormon). Hormon ini yang akan merangsang kortek adrenal untuk meningkatkan sekresi kortisol. Kortisol inilah yang selanjutnya akan menekan system imun tubuh (Guyton & Hall, 1996).
Wilson-Barnett dikutip oleh nancy  roper  (1996) memperlihatkan bahwa hubungan terapeutik dengan menjelaskan kepada pasien mengenai apa yang akan trjadi pada dirinya dapat mengurangi kadar ingkat kecemasannya. Adanya stress atau ancaman terhadap keutuhan seseorang, Keamanan dan pengendalian akan menyebabkan suatu kecemasan
3.    Teori Longevity : Faktor fisik, mental, dan daya tahan tubuh merupakan suatu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan untuk melakukan sebuah perjalanan kehidupan. Untuk mencapai keadaan yang baik dibutuhkan pengetahuan-pengetahuan yang mendukung agar tercapainya harapan hidup yang lebih lama.
Dua faktor yang mempengaruhi umur panjang atau harapan hidup lebih lama adalah kesehatan dan kebahagian.
4.    Teori Yin-Yang : Keadaan Yin –Yang tubuh kita tidak menetap dan selalu berubah setiap saat. Banyak unsur yang mempengaruhi Yin-Yang tubuh kita, misal emosi, energy, pikiran, makanan, iklim, musim, dll.
YIN:
Energy dalam keadaan defisiensi/lemah, Hypo-active
Penyakit kronis
Perubahan gejala penyakit yang pelan
Pendiam, kecapaian, mudah mengantuk
Kedinginan
Tidur dalam posisi melingkar
Badan dan anggota badan terasa dingin
Wajah pucat
Suara pelan, malas berbicara
Nafas lemah dan dalam
Tidak merasa haus/ingin minum yang hangat
Urine bening dan tidak berbau
BAB sering cair atau tidak berbentuk
Dahak dan lendir cair dan bening
Kelembaban yang berlebihan
Penyakit degeneratif
Lidah pucat dengan lapisan putih
Nadi kosong (pelan dan lemah)

YANG:
Excess energy, Hyperactive
Penyakit akut
Perubahan pathology yang cepat
Gelisah, insomnia
Kepanasan
Tidur posisi telentang
Badan dan anggota badan panas
Wajah kemerahan
Suara keras, cerewet
Nafas berat dan cepat
Mudah haus dan mau minum yang dingin
Urine berwarna gelap dan berbau
Konstipasi (kekuranga cairan oleh panas dalam tubuh)
Dahak dan lendir kental dan kekuningan
Kering berlebihan (tenggorokan,kulit, mata, dll.)
Penyakit peradangan
Lidah kemerahan dengan lapisan kuning
Nadi penuh dan kencang

Apabila kita bisa mengenal diri kita sendiri atau menerapkannya dalam keluarga kita, serta memadukan unsur makanan yang sesuai dengan keadaan yin – yang tubuh kita, maka kesehatan akan lebih baik kualitasnya. Dalam keadaan dominan Yin, kita sebaiknya memilih makanan untuk menaikkan unsur Yang sehingga antara Yin – Yang akan lebih seimbang (misal membuat sup hangat ditambah jahe, kurma merah; mengkonsumsi buah kering sebagai snacks, minum wedang bandrek, minum teh herbal yang menghangatkan, dll).

Sebaliknya dalam keadaan dominan Yang, perlu menaikkan Yin (misal minum jus ketimun, belimbing, makan banyak sayur hijau dan buah-buahan yang banyak airnya, minum teh herbal yang mendinginkan, dll). Serta mengurangi asupan yang bersifat Yang (misal alkohol, durian, daging kambing)

5.    Teori Hendrik L Blum dari hasil penelitiannya di Amerika menyatakan bahwa status kesehatan seseorang itu dipengaruhi oleh 4 faktor; genetik atau keturunan, pelayanan kesehatan, lingkungan, dan perilaku. Blum menyimpulkan bahwa lingkungan mempunyai andil yang paling besar terhadap status kesehatan. Walaupun teori ini di bantah dengan hasil riset Pusat Pengontrolan Penyakit Amerika Serikat,bahwa terdapat empat faktor utama yang menentukan kesehatan seseorang,yaitu perilaku kesehatan atau gaya hidup (51%), keturunan (19%), keadaan lingkungan (20%),dan mutu pelayanan kesehatan (10%).


1 komentar:

Yulian Ma'mun mengatakan...

Semua yg diciptakan di dunia saling melengkapi. Bagaikan yin yang

Eaaaaa