Besok 1 Rajab, Adakah Puasa Rajab??
oleh : sayid Mahadir
Besok 1 rajab, itu artinya dua bulan lagi kita akan memasuki bulan
Ramadhan, Ramadhan yang ditunggu akan hadir bersama kita, sembari
memperbanyak do’a “ Ya Allah, kami memoho banyak keberkahan dibulan
rajab dan sya’ban, dan sampaikanlah kami pada bulan ramadhan”.
Pagi ini ada banyak sms yang masuk di hp, menanyakan kembali tentang
ritual adanya puasa sunnah rajab, bagaimana tinjauan fiqihnya. Untuk itu
penulis meyempatkan diri di pagi menjelang siang ini untuk mencoba
memberikan sedikit penjelasan tentang itu.
Adakah Puasa Sunnah Rajab?
Jika pertanyaan itu berkaitan dengan puasa khusus dibulan rajab, para
ulama’ merasa sulit untuk menemukan dalail khusus tentang anjuran puasa
di bulan rajab, atau dalam bahasa lainnya tidak ada penjelasan khusus
tentang ritual puasa di bulan rajab, kalaupun ada haditsnya, para ulama’
mengatakan bahwa hadits-hadits itu kebanyakan lemah dan bahkan sampai
pada derajat maudhu’ (palsu), jadi tidak layak untuk dijadikan sandaran
dalam menghususkan puasa di bulan rajab.
Berikut diantara hadits-hadits yang sering menjadi alasan banyak orang dalam kaitannya dengan puasa khusus dibulan rajab:
1. Dari Anas Bin Malik: “Sesungguhnya dalam surga ada sungai yang
bernama ‘Rajab’, airnya lebih putih dari susu, dan lebih manis dari
madu, barang siapa yang bepuasa pada salah satu hari bulan Rajab, Allah
akan meminumkan untuknya dari air sungai rajab itu”
2.
Dari Abu said Al-Khudri ra, Rasul SAW bersabda: “barang siapa yang
berpuasa satu hari pada bulan Rajab, maka ia akan mendapatkan keridhoan
Allah yang besar… barang siapa yang berpuasa 2 hari, ia akan mendapatkan
2 kali lipat pahala, dan satu lipatnya itu bagaikan gunung-gunung di
bumi. Dan barang siapa yang berpuasa 3 hari, Allah akan membuatkan
untuknya penghalang antara ia dan neraka dengan sebuah parit, yang
panjangnya perjalanan selama setahun…………….(dan seterusnya, maaf tidak
diteruskan penulisannya karena panjang sekali).
3. “Barang
siapa yang berpuasa pada bulan rajab selama 3 hari, ia bagaikan berpuasa
selama sebulan, dan barang siapa yang berpuasa 7 hari, ditutup baginya
pintu neraka, dan siapa yang berpuasa 8 hari, dibukakan untuknya 8 pintu
surga, siapa yang berpuasa setengah bulan rajab, Allah menuliskan
untuknya RidhoNya, dan siapa yang mendapat Ridho Allah ia tidak akan di
siksa, dan siapa yang berpuasa sebulan rajab penuh, ia akan dihisab
dengan hisab yang ringan.”
Tiga hadits diatas dan hadits-hadits
lainnya yang menjelaskan tentang keutamaan puasa rajab semuanya lemah,
Imam Ibnu Hajar al-Atsqolani bahkan mempertegas tidak ada satupun hadits
itu yang mencapai derajat hasan atau shohih.
Puasa Sunnah di Bulan Harom
Tidak ada dalil khusus tentang puasa rajab, namun yang adalah puasa
sunnah di bulan Harom, yaitu puasa pada bulan Dzulqo’dah, Dzulhijjah,
Muharrom, dan Rajab. Jumhur Ulama’ mengungkap adanya anjuran puasa pada
bulan-bulan ini, berdasarkan hadits berikut:
أفضل الصلاة بعد الصلاة المكتوبة الصلاة في جوف الليل، وأفضل الصيام بعد شهر رمضان صيام شهر الله المحرم
Artinya: “Sholat yang utama setelah sholat fardhu itu adalah sholat
ditengah malam, dan puasa yang paling utama setelah puasa romadhon
adalah puasa dibulan Muharram -Dzulqo’dah, Dzulhijjah, Muharrom, dan
Rajab- (HR. Muslim).
Itu artinya jika ada yang mau puasa pada
bulan rajab ini, maka puasa yang dilakukan itu namanya bukan puasa
rajab, tapi puasa dibulan harom, karena rajab masuk dalam nama bulan
harom, dan salah jika kita memahaminya sebagai puasa sunnah rajab,
karena tidak ada dalil khusus yang mengatakan seperti itu, begitu
menurut para ulama’.
Maka bagi mereka yang ingin puasa pada
bulan rajab in, seharusnya tidak hanya berpuasa pada bulan rajab saja,
mereka juga harus puasa pada bulan-bulan haram lainnya (Dzulqo’dah,
Dzulhijjah, Muharrom), pengkhususan puasa hanya pada bulan rajab ini
saja dihukumkan makruh oleh para ulama’ berdasarkan hadits berikut:
أن النبي صلى الله عليه وسلم نهى عن صيام رجب
Artinya: “Bahwa nabi Muhmmad SAW melarang puasa rajab (Maksudnya melarang menghususkan dibulan rajab saja)- HR. Ibnu Majah-
Dalam sebuah atsar disebutkan:
“Diriwayatkan dari Khorsyah bin Al-Harr bahwa sayyidina Umar ra pernah
memukul tangan-tangan kaum muslim (yang berpuasa pada bulan rajab)
hingga menaruhnya di piring-piring mereka, kemudia beliau berkata:
“Makanlah! Sesungguhnya ini (Bulan rajab) ialah bulan yang
diagung-agungkan oleh orang Jahiliyah” (diriwayatkan oleh Ibnu Abi
Syaibah dan Ibnu Katsir dalam Musnad Al-Faruq)
Jadi, Bagaima Kesimpulannya?
Sederhanya sebagai berikut:
1. Boleh berpuasa dibulan rajab atas dasar bahwa puasa yang dilakukan
adalah termasuk dalam jenis puasa sunnah dibulan harom, berdasarkn
hadits yang sudah kita sebutkan diatas.
2. Makruh jika hanya
mengkhususkan puasa pada bulan rajab saja , alangkah baiknya jika puasa
itu juga dilakukan pada bulan harom lainnya (Dzulqodah, Dzulhijjah,
Muharrom)
Wallahu A’lam Bisshowab
Saiyid Mahadhir
Tidak ada komentar:
Posting Komentar