Minggu, 20 Mei 2012

Besok 1 Rajab, Adakah Puasa Rajab??

oleh : sayid Mahadir

Besok 1 rajab, itu artinya dua bulan lagi kita akan memasuki bulan Ramadhan, Ramadhan yang ditunggu akan hadir bersama kita, sembari memperbanyak do’a “ Ya Allah, kami memoho banyak keberkahan dibulan rajab dan sya’ban, dan sampaikanlah kami pada bulan ramadhan”.

Pagi ini ada banyak sms yang masuk di hp, menanyakan kembali tentang ritual adanya puasa sunnah rajab, bagaimana tinjauan fiqihnya. Untuk itu penulis meyempatkan diri di pagi menjelang siang ini untuk mencoba memberikan sedikit penjelasan tentang itu.

Adakah Puasa Sunnah Rajab?

Jika pertanyaan itu berkaitan dengan puasa khusus dibulan rajab, para ulama’ merasa sulit untuk menemukan dalail khusus tentang anjuran puasa di bulan rajab, atau dalam bahasa lainnya tidak ada penjelasan khusus tentang ritual puasa di bulan rajab, kalaupun ada haditsnya, para ulama’ mengatakan bahwa hadits-hadits itu kebanyakan lemah dan bahkan sampai pada derajat maudhu’ (palsu), jadi tidak layak untuk dijadikan sandaran dalam menghususkan puasa di bulan rajab.

Berikut diantara hadits-hadits yang sering menjadi alasan banyak orang dalam kaitannya dengan puasa khusus dibulan rajab:

1. Dari Anas Bin Malik: “Sesungguhnya dalam surga ada sungai yang bernama ‘Rajab’, airnya lebih putih dari susu, dan lebih manis dari madu, barang siapa yang bepuasa pada salah satu hari bulan Rajab, Allah akan meminumkan untuknya dari air sungai rajab itu”

2. Dari Abu said Al-Khudri ra, Rasul SAW bersabda: “barang siapa yang berpuasa satu hari pada bulan Rajab, maka ia akan mendapatkan keridhoan Allah yang besar… barang siapa yang berpuasa 2 hari, ia akan mendapatkan 2 kali lipat pahala, dan satu lipatnya itu bagaikan gunung-gunung di bumi. Dan barang siapa yang berpuasa 3 hari, Allah akan membuatkan untuknya penghalang antara ia dan neraka dengan sebuah parit, yang panjangnya perjalanan selama setahun…………….(dan seterusnya, maaf tidak diteruskan penulisannya karena panjang sekali).

3. “Barang siapa yang berpuasa pada bulan rajab selama 3 hari, ia bagaikan berpuasa selama sebulan, dan barang siapa yang berpuasa 7 hari, ditutup baginya pintu neraka, dan siapa yang berpuasa 8 hari, dibukakan untuknya 8 pintu surga, siapa yang berpuasa setengah bulan rajab, Allah menuliskan untuknya RidhoNya, dan siapa yang mendapat Ridho Allah ia tidak akan di siksa, dan siapa yang berpuasa sebulan rajab penuh, ia akan dihisab dengan hisab yang ringan.”

Tiga hadits diatas dan hadits-hadits lainnya yang menjelaskan tentang keutamaan puasa rajab semuanya lemah, Imam Ibnu Hajar al-Atsqolani bahkan mempertegas tidak ada satupun hadits itu yang mencapai derajat hasan atau shohih.

Puasa Sunnah di Bulan Harom

Tidak ada dalil khusus tentang puasa rajab, namun yang adalah puasa sunnah di bulan Harom, yaitu puasa pada bulan Dzulqo’dah, Dzulhijjah, Muharrom, dan Rajab. Jumhur Ulama’ mengungkap adanya anjuran puasa pada bulan-bulan ini, berdasarkan hadits berikut:

أفضل الصلاة بعد الصلاة المكتوبة الصلاة في جوف الليل، وأفضل الصيام بعد شهر رمضان صيام شهر الله المحرم

Artinya: “Sholat yang utama setelah sholat fardhu itu adalah sholat ditengah malam, dan puasa yang paling utama setelah puasa romadhon adalah puasa dibulan Muharram -Dzulqo’dah, Dzulhijjah, Muharrom, dan Rajab- (HR. Muslim).

Itu artinya jika ada yang mau puasa pada bulan rajab ini, maka puasa yang dilakukan itu namanya bukan puasa rajab, tapi puasa dibulan harom, karena rajab masuk dalam nama bulan harom, dan salah jika kita memahaminya sebagai puasa sunnah rajab, karena tidak ada dalil khusus yang mengatakan seperti itu, begitu menurut para ulama’.

Maka bagi mereka yang ingin puasa pada bulan rajab in, seharusnya tidak hanya berpuasa pada bulan rajab saja, mereka juga harus puasa pada bulan-bulan haram lainnya (Dzulqo’dah, Dzulhijjah, Muharrom), pengkhususan puasa hanya pada bulan rajab ini saja dihukumkan makruh oleh para ulama’ berdasarkan hadits berikut:

أن النبي صلى الله عليه وسلم نهى عن صيام رجب

Artinya: “Bahwa nabi Muhmmad SAW melarang puasa rajab (Maksudnya melarang menghususkan dibulan rajab saja)- HR. Ibnu Majah-

Dalam sebuah atsar disebutkan:

“Diriwayatkan dari Khorsyah bin Al-Harr bahwa sayyidina Umar ra pernah memukul tangan-tangan kaum muslim (yang berpuasa pada bulan rajab) hingga menaruhnya di piring-piring mereka, kemudia beliau berkata: “Makanlah! Sesungguhnya ini (Bulan rajab) ialah bulan yang diagung-agungkan oleh orang Jahiliyah” (diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah dan Ibnu Katsir dalam Musnad Al-Faruq)

Jadi, Bagaima Kesimpulannya?

Sederhanya sebagai berikut:

1. Boleh berpuasa dibulan rajab atas dasar bahwa puasa yang dilakukan adalah termasuk dalam jenis puasa sunnah dibulan harom, berdasarkn hadits yang sudah kita sebutkan diatas.

2. Makruh jika hanya mengkhususkan puasa pada bulan rajab saja , alangkah baiknya jika puasa itu juga dilakukan pada bulan harom lainnya (Dzulqodah, Dzulhijjah, Muharrom)

Wallahu A’lam Bisshowab
Saiyid Mahadhir

Tidak ada komentar: