Kamis, 17 Mei 2012

sukhoi jatuh ; patutkah kita salahkan taqdir??


Dalam hal “maut” ; manusia hanya bisa menerima dan tak dapat menolak. Walau berbagai cara dilakukan tuk menghindarinya, ia kan jua tetap menjemput kita.
أَيْنَما تَكُونُوا يُدْرِكْكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ وَإِنْ تُصِبْهُمْ حَسَنَةٌ يَقُولُوا هذِهِ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ وَإِنْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ يَقُولُوا هذِهِ مِنْ عِنْدِكَ قُلْ كُلٌّ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ فَمالِ هؤُلاءِ الْقَوْمِ لا يَكادُونَ يَفْقَهُونَ حَدِيثاً (78)
78. di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, Kendatipun kamu di dalam benteng yang Tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan , mereka mengatakan: "Ini adalah dari sisi Allah", dan kalau mereka ditimpa sesuatu bencana mereka mengatakan: "Ini (datangnya) dari sisi kamu (Muhammad)". Katakanlah: "Semuanya (datang) dari sisi Allah". Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) Hampir-hampir tidak memahami pembicaraan  sedikitpun? ( Annisa : 78 )

Dalam hal ajal pun, bukan berbicara hitungan-hitungan, BMKG atau teknologi canggih sekali pun. Tapi inilah kekuasaan tuhan yang tak akan difahami bagi mereka yang tak kenal tuhan. Kita hanya menunggu giliran untuk menemui Allah. Waktulah yang akan berbicara.


Kalaulah kita boleh berandai, maka sang pilot pesawat sukhoi tidak akan menerbangkan pesawat pada saat itu, melainkan ia akan lebih memilih untuk dirumah. Atau mereka2 yang didalam pesawat, barangkali perasaan yang sama terbesit dalam hati mereka andai diizinkan memilih. 

Inilah misteri taqdir, sekaligus tanda kekuasaan dan kebesaran Allah Subhanahu wata’ala. Apakah dengan kejadian lantas kita menyalahkan tuhan?? Atau menyalahkan diri kita?? Tentulah tidak karena hanya tuhan yang tahu tentang apa yang terbaik bagi hambanya. Allah berfirman : semoga apa yang menurut kalian tidak kalian sukai, tapi itu tuk kebaikan kalian sendiri. Dan apa yang menurut kalian  itu adalah kesenangan tapi mungkin saja itu berdampak keburukan bagi kalian.

Barang kali, dengan kejadian ini, orang-orang yang bertanggung jawab terhadap sistem penerbangan Indonesia agar lebih memperbaiki kinerjanya dan  kita selaku orang yang masih diberikan Allah Subhanahu wata’ala kesempatan tuk hidup, mengambil hikmah dan pelajaran bahwa Allah masih Sayang kepada kita.

Marilah kita bersama2 untuk memanfaatkan kesempatan yang Allah berikan. Sehingga kita tidak termasuk orang-orang menyesal karena tidak memanfaatkan waktu yang tersisa ini.
Wallahuta’ala a’lam
ditulis oleh : derysmono, S.pdi



1 komentar:

Pusat Pelatihan Metode Azzam Indonesia mengatakan...

semoga kita termasuk orang yang bersyukur...