Dalam hal “maut” ; manusia hanya bisa menerima
dan tak dapat menolak. Walau berbagai cara dilakukan tuk menghindarinya, ia kan
jua tetap menjemput kita.
أَيْنَما تَكُونُوا يُدْرِكْكُمُ الْمَوْتُ وَلَوْ
كُنْتُمْ فِي بُرُوجٍ مُشَيَّدَةٍ وَإِنْ تُصِبْهُمْ حَسَنَةٌ يَقُولُوا هذِهِ
مِنْ عِنْدِ اللَّهِ وَإِنْ تُصِبْهُمْ سَيِّئَةٌ يَقُولُوا هذِهِ مِنْ عِنْدِكَ
قُلْ كُلٌّ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ فَمالِ هؤُلاءِ الْقَوْمِ لا يَكادُونَ
يَفْقَهُونَ حَدِيثاً (78)
78. di mana saja kamu
berada, kematian akan mendapatkan kamu, Kendatipun kamu di dalam benteng yang
Tinggi lagi kokoh, dan jika mereka memperoleh kebaikan , mereka mengatakan:
"Ini adalah dari sisi Allah", dan kalau mereka ditimpa sesuatu
bencana mereka mengatakan: "Ini (datangnya) dari sisi kamu
(Muhammad)". Katakanlah: "Semuanya (datang) dari sisi Allah".
Maka mengapa orang-orang itu (orang munafik) Hampir-hampir tidak memahami
pembicaraan sedikitpun? ( Annisa : 78 )
Dalam hal ajal pun,
bukan berbicara hitungan-hitungan, BMKG atau teknologi canggih sekali pun. Tapi
inilah kekuasaan tuhan yang tak akan difahami bagi mereka yang tak kenal tuhan.
Kita hanya menunggu giliran untuk menemui Allah. Waktulah yang akan berbicara.
Kalaulah kita boleh
berandai, maka sang pilot pesawat sukhoi tidak akan menerbangkan pesawat pada
saat itu, melainkan ia akan lebih memilih untuk dirumah. Atau mereka2 yang
didalam pesawat, barangkali perasaan yang sama terbesit dalam hati mereka andai
diizinkan memilih.
Inilah misteri
taqdir, sekaligus tanda kekuasaan dan kebesaran Allah Subhanahu wata’ala.
Apakah dengan kejadian lantas kita menyalahkan tuhan?? Atau menyalahkan diri
kita?? Tentulah tidak karena hanya tuhan yang tahu tentang apa yang terbaik
bagi hambanya. Allah berfirman : semoga apa yang menurut kalian tidak kalian
sukai, tapi itu tuk kebaikan kalian sendiri. Dan apa yang menurut kalian itu adalah kesenangan tapi mungkin saja itu berdampak
keburukan bagi kalian.
Barang kali, dengan
kejadian ini, orang-orang yang bertanggung jawab terhadap sistem penerbangan
Indonesia agar lebih memperbaiki kinerjanya dan
kita selaku orang yang masih diberikan Allah Subhanahu wata’ala
kesempatan tuk hidup, mengambil hikmah dan pelajaran bahwa Allah masih Sayang
kepada kita.
Marilah kita
bersama2 untuk memanfaatkan kesempatan yang Allah berikan. Sehingga kita tidak
termasuk orang-orang menyesal karena tidak memanfaatkan waktu yang tersisa ini.
Wallahuta’ala a’lam
ditulis oleh : derysmono, S.pdi
1 komentar:
semoga kita termasuk orang yang bersyukur...
Posting Komentar