Tafsir Surat Al-Fatihah
Keutamaan Surat alfatihah
Dinamakan surat alfatihah karena surat alfatihah menjadi awal surat dalam Al-Qur’an, dan menjadi bacaan yang pertama pembuka dalam setiap shalat,
Dari Abu Sa’id al-Khudri radhiyallahu’anhu, beliau menceritakan bahwa suatu ketika sekelompok Sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berada dalam perjalanan. Kemudian mereka melewati sebuah kabilah arab. Mereka meminta disambut seperti layaknya tamu, tetapi permintaan itu ditolak oleh kabilah tersebut. Namun, setelah itu mereka bertanya, “Apakah diantara kalian ada yang pandai meruqyah? Karena pemimpin kabilah terkena sengatan binatang berbisa atau tertimpa musibah.” Salah seorang lelaki diantara rombongan pun berkata, “Iya.” Dia pun mendatanginya dan meruqyahnya dengan Fatihatul Kitab hingga sembuh. Setelah itu diberikanlah sejumlah kambing sebagai upah atasnya, tetapi orang itu enggan menerimanya. Dia mengatakan, “Tidak, sampai aku ceritakan hal ini kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.” Lalu dia pun menemui Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan melaporkan hal itu kepada beliau. Dia berkata, “Wahai Rasulullah! Demi Allah, aku tidak meruqyah kecuali dengan Fatihatul Kitab (surat al-Fatihah) saja.” Beliau pun tersenyum seraya bersabda, “Darimana kamu tahu bahwa ia adalah ruqyah?”. Kemudian beliau memerintahkan, “Ambillah pemberian mereka, dan sisihkan juga jatahku bersama kalian.” (HR. Bukhari no. 5007 dan Muslim no. 2201)
Nama-nama Surat alfatihah : ummul Kitab, As-Sab’ul Matsani, alhamdu, As-Syafiyyah, Al-Kafiyyah, dan lain-lain.
terjemah Ayat
1. dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
2. segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.
3. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
4. yang menguasai di hari Pembalasan.
5. hanya Engkaulah yang Kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan.
6. Tunjukilah Kami jalan yang lurus,
7. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
Makna Kata-kata
Allah : a’lam yang menunjukkan Tuhan/ pemilik tabaroka wata’ala yang berhak disembah tanpa yang lain, dan ia merupakan nama Allah yang paling khusus dari pada Nama-nama Allah yang lain, dan tidak ada satupun sesuatu dinamai dengan nama Allah.
Arrahman : salah satu nama dari nama-nama Allah ta’ala yang mengandung sifat kasih sayang untuk smua makhluqnya.
Arrahiim : salah satu nama dari nama-nama Allah ta’ala yang mengandung sifat kasih sayang khusus untuk orang-orang beriman.
Alhamdu : pujian
Robb : ialah dialah yang menciptakan dialah yang memiliki dalam setiap aktifitas dalam setiap urusan hambanya, yang mendidik mereka dengan nikmatnya.
Alamin : bentuk jamak dari a’lam, segala sesuatu selain Allah adalah A’lam.
Tafsir ayat
Ayat kesatu : saya memulai dengan nama Allah, sebagai bentuk permintaan pertolongan kepadaNya, agar dapat melaksanakan Ibadah, mendapatkan At-taufiq, dan meminta agar diterimanya ibadah ini. ( Allah ) a’lam yang menunjukkan Tuhan/ pemilik tabaroka wata’ala yang berhak disembah tanpa yang lain, dan ia merupakan nama Allah yang paling khusus dari pada Nama-nama Allah yang lain, dan tidak ada satupun sesuatu dinamai dengan nama Allah.
Ayat kedua : pujian yang Allah ucapkan untuk memuji dirinya sendiri, dan termasuk juga ia perintahkan kepada hamba-hambaNya untuk memujiNya. Maka dialah satu-satunya yang berhak dipuji, dandialah yang maha suci yang Maha pencipta bagi seluruh perkara dalam urusan makhlukNya, yang berdiri sendiri dalam mengurusi urusan-urusan mereka, yang mendidik, memiliki seluruh hambanya dengan nikmat-nikmatNya, dan mendidik para walinya denga iman dan perbuatan baik.
Ayat ketiga : ar-rahman : yang rahmatNya meliputi seluruh makhluqNya, Ar-rahiim : yang kasih sayangNya meliputi orang-orang beriman, dan keduanya termasuk nama dari nama-nama Allah , yang menunjukkan bahwa Allah memiliki sifat kasih sayang.
Ayat keempat : dialah yang maha suci satu-satunya raja pada hari kiamat, itulah hari pembalasan atas seluruh perbuatan, dan dikhususkan dengan raja pada hari Agama, karena tidak seorang pun yang mengaku pada hari kiamat, dan tidak satupun yang dapat berbicara kecuali dengan izinnNya.
Ayat kelima : sesungguhnya kami khususkan kepadaMu dengan keta’atan dan beribadah, dan hanya kepadaMulah kami meminta pertolongan dari setiap urusan, maka semua urusan hanya ada ditangannnya, tidak ada seorangpun yang memilikinya walau sebesar zarrah,.
Pada ayat ini adalah bukti bahwasannnya seorang hamba tidak boleh beribadah kecuali karena Allah saja, dan di dalamnya merupakan sebagai penyembuh hati dari penyakit ; yang bergantung kepada selain Allah, dan dari penyakit riya’ dan ta’ajjub dan kesombongan.
Ayat keenam : tunjukkilah, berikan kami petunjuk kepada Jalan yang Lurus, dan tetapkan kami atasnya sampai kami menemuiMu, ialah islam, yaitu jalan yang lurus jelas yang mengantarkan kepada Surga, yang mana telah ditunjukkan oleh penutup para nabi dan Rosul Muhammad Shalallahu a’laihi wasallam.
Ayat ketujuh : syirotolllazi an'amata a’laihim : jalan orang –orang yang engkau beri nikmat kepada mereka dari para nabi, orang jujur, orang yang syahid, dan orang sholeh, merekalah orang-orang yang diberi hidayah dan Istiqomah, ghoiril maghdhubi alaihim : dan jangan menjadikan kami dari orang-orang yang dimurkai, mereka adalah orang-orang yang mengetahui kebenaran tapi tidak melaksanakannnya, mereka adalah orang yahudi, dan orang yang semisal dengan mereka. Waladdholin : dan mereka adalah orang-orang yang belum diberi hidayah allu mereka sesat dari jalan kebenaran, dan mereka adalah orang Nasrani, dan orang-orang yang semisal mereka.
Faedah-faedah
1. Disunnahkan bagi pembaca al-qur’an hendaknya memulai dengan ta’awwuz dan albasmalah kecuali ketika membaca awal surat at-taubah karena ia tidak dibaca basmalah
2. Memuji allah ta’ala adalah wajib baik dengan hati, lisan, dan anggota badan, dialah yang berhak untuk dipuji, yang berdiri sendiri dalam mengurusi seluruh urusan makhluqnya dan dialah yang mengatur nikmat-nikmat untuk mereka.
3. Menetapkan sifat kasih sayang Allah ta’ala yaitu Arrahman ; untuk semua makhluqnya, dan arrahim untuk orang-orang beriman.
4. Wajib beriman kepada hari akhir dan diantara nama-namanya adalah yaumiddin artinya hari perhitungan dan pembalasan.
5. Wajib mengesakan Allah dengan ibadah dan seluruh macam-macamnya dan diantaranya adalah minta pertolongan kepadaNya.
6. Meminta hidayah kepada Allah ta’ala dengan frimanNya “tunjukkilah kami jalan yang lurus” dengan bersungguh-sungguh dalam mengamalkan kebaikan dan menghidari kejahatan.
7. Jalan Allah itu adalah satu, jalan yang sesuai dengan manhaj al-qur’an dan as-sunnah, adapun jalan yang sesat sungguh banyak dan bermacam-macam.
8. Orang yang beriman mencari kebenaran dan mempelajari apa yang bermanfaat baginya dan mengamalkannya, berbeda dengan orang yahudi yang mengetahui kebenaran tapi tidak diamalkan dan berbeda dengan orang nasrani yang menyembah Allah namun di atas kebodohan.
9. Kata “aamiiiin” bukanlah bagian dari surat al-fatihah, dan disunnahkan bagi siapa saja yang membaca al-fatihah untuk membaca aamiin setelahnya yang bermakna : “ya Allah kabulkanlah do’a kami”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar