Bila hati dimabuk cinta
Mabuk cinta biasanya terjadi dari dua belah pihak antara yang mencintai dan yang dicintai, terkadang kedua belah pihak saling mencintai satu sama lainnya, namun adakalanya gejolak cinta itu bertepuk sebelah tangan.
Orang yang terkena panah asmara ini adalah orang yang paling celaka hidupnya, paling hina, paling gelisah dan paling jauh dari Rabb mereka.
Ibnu Taimiyah berkata :"mabuk asmara dapat membuat penderitanya kurang akal dan ilmu, rusak agama dan akhlaknya, lalai akan seluruh kebaikan agama dan dunia. Dan akibat buruknya bisa menjadi berlipat ganda".
Orang yang dimabuk asmara akan selalu mengkhayalkan kekasih hatinya tidak sesuai dengam keadaan yang sebenarnya, hingga akhirnya penyakit ini akan menimpa dirinya. Kalaulah dia tau secara mendalam orang yang dikaguminya, ia tidak akan sampai dimabuk cinta, walaupun sudah terjalin rasa cinta dan hubungan dalam dirinya.
Kasmaran adalah penyakit kronis yang akan merusak jiwa, menghilangkan katentraman, bahkan penyakit ini ibarat lautan berombak yang akan menenggelamkan siapapun yang mengarunginya. Penyakit ini laksana samudra yang tak bertepi. hampir tidak ada seorangpun yang dapat selamat darinya.
Jika kita tanya kepada nikmat "apa yang menyebabkanmu sirna?" kita Tanya pada bencana "apa yang menyebabkanmu datang menghampiri?" kita Tanya pada kesedihan dan penderitaan "apa yang menyebabkanmu tertarik mendatangiku?" kita Tanya pada keselamatan "apa yang menyebabkanmu menjauh?" kita Tanya pada aib "apa yang menyebabkanmu tersingkap?" kita Tanya pada wajah "apa yang menyebabkan hilangnya cahayamu?" kita Tanya pada kehidupan "apa yang membuatmu menjadi keruh?" kita Tanya pada cahaya keimanan "apa yang menyebabkan cahayamu redup?" kita Tanya pada kehormatan diri " apa yang menyebabkanmu hina?" kita Tanya pada diri yang dihinakan setelah dimuliakan " apa yang telah merubah keadaanmu ini?" seluruhnya pasti akan menjawab " ini adalah buah dari penyakit asmara"
Jika kita melihat cinta yang melintas di dalam hati dan bagaimana denyutnya, anda pasti akan dapati bahwa mengalirnya cinta dalam hati lebih lembut daripada mengalirnya nyawa dalam jasadnya.
Seorang yang dimabuk asmara akan binasa di tangan orang yang dicintainya. Dia akan menjadi hamba yang hina. Jika kekasih hati yang ia cintai memanggilnya maka akan segera memenuhi panggilan itu. Jika ditanyakan padanya "apa yang engkau harapkan?" maka kekasih yang ia cintai itulah yang menjadi tumpuan dan harapannya. Ia tak akan hidup tenang dan tenteram tanpa kekasihnya.
Layakkah bagi orang yang berakal menggadaikan seorang raja yang dipatuhi dengan orang yang akan menggiringnya ke dalam adzab yang pedih???
Penyakit ini akan menghilangkan rasa malu, padahal malu adalah materi hidupnya hati. Hal itu juga kan berpengaruh pada penyimpangan amal dan hidayah, keadaan yang jelek akan ia anggap baik. Juga akan menimbulkan perangai buruk yang tidak terdapat dalam kejahatan laen. Akan menimbulkan kemurkaan Allah pada dirinya.
Yach banyak sekali kerugian yang akan kita dapatkan Karena mabuk asmara ini, coba kita tengok sebentar, apa sebenarnya penyebab dari mabuk asmara itu?
Berpaling dari Allah ; barangsiapa yang mengenal Allah akan menautkan hatinya pada-Nya, dan tidak akan mungkin berpaling mencari kekasih selain-Nya.
Kejahilan seseorang tentang bahaya yang muncul karena mabuk cinta.
Kekosongan hati ; "tidaklah mungkin penyakit ini muncul kecuali atas orang yang suka melamun dan menganggur"
ibnul qoyyim berkata "perkara yang paling berbahaya bagi seorang hamba adalah kehampaan hati dan jiwa. Karena sesungguhnya jiwa itu tidak akan pernah kosong. Jika tidak disibukkan dengan hal-hal yang bermanfaat pasti akan terisi dengan hal-hal yang membahayakan"
Media informasi
Media informasi sangat berperan besar terhadap penyebaran penyakit ini. Lihatlah betapa vulgarnya acara-acara televisi, Koran, majalah, buku-buku, internet, VCD dan sebagainya meng
Taklid buta
Membaca kisah-kisah percintaan, puisi-puisi, syair, dan mendengarkan lagu-lagu tentang cinta akan menjerumuskan seseorang untuk mengekspresikan apa yg dia rasa dengan hal serupa. Dia akan mudah mengikuti apa yang dilakukan oleh orang-orang disekelilingnya, tanpa tau itu hak atau batil.
Keliru dalam memahami makna cinta dan mabuk asmara
Persepsi yang salah dalam memaknai cinta , yaitu anggapan bahwa hakikat cinta itu adalah cinta yang dapat membutakan mata hati, membuatnya terombang-ambing dalam kesesatan. Siapa saja yang tergelincir ke dalamnya akan menjadi lembut, penih perasaan, menjadi mulia, dan sebainya. Mereka beranggapan barangsiapa tidak pernah merasakannya akan menjadi orang yang keras hati, tidak memiliki perasaan dan tidak memiliki sedikitpun kemuliaan.
Tertipu dengan ungkapan-ungkapan orang-orang yang membolehkan mabuk asmara
Sebagian orang membolehkan mabuk asmara dengan berdalil pada hadits "Barangsiapa yang jatuh cinta kemudian menahan dirinya, menyembunyikannya dan bersabar, setelah itu dia meninggal, maka dianggap mati syahid".
Ibnu Qoyyim berkata, hadits ini diriwayatkan oleh Suwaid bin Sa’id, dan telah diingkari oleh para ulama islam. Hadits ini batil dan palsu.
Syahid terbagi menjadi syahid khusus dan umum. Syahid khusus yaitu mati terbunuh di jalan Allah. Adapun syahid umum tersebut dalam hadits shahih dan tidak terdapat didalamnya yang mati karena menahan cinta.
Pamer kecantikan, tabaruj, dan membuka penutup wajah
Mengumbar pandangan mata
Terlalu bebas mengumbar pandangan akan melahirkan kebinasaan. Ketika seseorang leluasa memandang maka ia telah membuka hati untuk melampiaskan syahwatnya.
Percakapan melalui telpon, chatting, dsb
Taubat dari mabuk asmara
Bagi siapa saja yang telah terjerumus dalam cinta terlarang hendaklah ia bertaubat kepada Allah, baik dirinya sebagai orang yang mencintai, dicintai, ataupun pihak-pihak lain yang turut membantunya.
Caranya adalah dengan meninggalkannya, jangan menampakkan kepada orang yang dicintai, berusaha melupakannya, tidak menemuinya, dan tidak memandangnya. Serta memutuskan segala bentuk hubungan yang dapat membangkitkan kenangan lamanya.
Terapi penyakit mabuk asmara
• Ikhlas karena Allah
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata "sesungguhnya apabila hati telah merasakan manisnya ibadah kepada Allah dan ikhlas kepada-Nya, maka tidak ada yang lebih manis, lebih indah, lebih nikmat dan lebih baik darinya"
Jika seorang hamba ikhlas kepada Allah, maka Allah akan memilihnya, menghidupkan hatinya, menariknya kepada-Nya. Maka sagala keburukan dan kekejian akan berpaling darinya dan ia sangat takut bila terjadi yang sebaliknya. Sedangkan hati yang tidak ikhlas, pada dasarnya terbuka secara mutlak untuk segala bentuk tuntutan, keinginan, dan cinta. Hati akan menerima segala sesuatu yang mendatanginya. Ibarat ranting kecil yang meliuk-liuk kesana kemari mengikuti kemana aarah angin.
Berdo’a : merendahkan diri kepada Allah
Seseorang yang diuji dengan penyakit ini berarti dalam keadaan terjepit, dan Allah berjani akan memenuhi do’a hamba-Nya yang dalam kondisi terjepit.
• Menahan pandangan
Ketika seorang hamba menahan pandangannya maka hati turut menahan syahwat serta keinginannya. Allah menjadikan menahan pandangan dan menjaga kemaluan sebagai kunci utama penyucian jiwa. Dan kesucian jiwa mengandung pengertian hilangnyaa segala macam bentuk kejahatan seperti perbuatan keji, kezhaliman, syirik, dusta, dan sebagainya.
• Banyak berfikir dan berdzikir
Harusnya ia ingat bahwa seluruh langkahnya dicatat dan ia akan dimintai pertangggungjawaban. Seharusnya ia berfikir bahwa ungkapan perasaan dan perbincangan dengan kekasihnya akan ditanyakan nanti pada hari kiamat. Ingat penghancur segala kenikmatan, yaitu kematian, dan betapa sakitnya sakarotul maut. Berpikir bahwa dirinya tidak rela jika ada mahramnya yang diincar dan dipacari, jika ia masih memiliki rasa cemburu, bagaimana ia tega berbuat hal yang sama kepada orang lain?
• Menjauh dari orang yang dicintainya
Memisahkan diri dan menjauh akan mengusir bayangan orang yang dicintai. Hendaklah ia bersabar menanggung perpisahan beberapa saat meski awalnya sulit. Jangan sampai ia melihatnya, mendengar suaranya dan melihat sesuatu yang dapat mengingatkannya kepada kekasihnya.
• Menyibukkan diri dengan hal-hal yang bermanfaat
Sebabnya asmara adalah kekosongan hati, oleh karena itu sibukkan diri dengan bekerja, belajar, dan berkarya.
• Menikah
Meski bukan dengan orang yang dicintainya, sebab menikah mencukupi segalanya, penuh berkah dan menjadi solusi. Jika telah menikah maka hendaklah sering melakukan jima’, sebab jima’ dapat meredam gejolak syahwat yang tersimpan. Jika orang yang dicintainya adalah orang yang mungkin dinikahinya maka hendaklah ia menikah dengannya. Jika sulit menikahnya hendaklah memohon kepada Allah untuk memudahkannya.
menengok orang sakit, mengiringi jenazah, menziarahi kubur, melihat orang mati, berfikir tentang kematian dan kehidupan setelahnya
Senantiasa menghadiri majelis ilmu, duduk bersama orang-orang zuhud dan mendengar kisah-kisah orang sholih.
Memangkas habis ambisi dengan membuang putus asa disertai dengan keinginan keras untuk dapat menundukkan hawa nafsu
Sesungguhnya pangkal terjadinya al-isyq adalah menganggap indah sesuatu yang dikagumi, baik melalui pandangan ataupun pendengaran. Jika tidak diikuti dengan keinginan keras untuk bertemu lalu disertai dengan usaha untuk mendapatkannya niscaya mabuk asmara dapat dihindari.
Selalu konsisten menjaga sholat dengan sempurna, menjaga kewaajiban-keajiban sholat, baik berupa kekhusukan dan kesempurnaannya secara lahir maupun batin.
Menjaga kharisma agar tidak jatuh kepada kedudukan yang hina dina
Orang yang punya wibawa dan harga diri tidak mau terikat menjadi budak sesuatu.
Memelihara kemuliaan diri, kesucian dan menjaga kehormatannya
Harga diri seseorang itu akan tinggi dan kedudukannya akan muliaa sesuai dengan kadar kemuliaan dan kesucian dirinya.
Membayangkan cela yang terdapat pada diri orang yang dicintainya
Orang yang engkau cintai tidak identik dengan apa yang engkau khayalkan dalam hatimu. Maka carilah aibnya niscaya engkau akan dapat melepaskannya.
Memikirkan akan ditinggal pergi oleh orang yang dicintainya
Dengan itu akan hilanglah segala perkara yang mendatangkan ujian yang lebih berat dari batas kewajaran yang dapat merugikan kedudukannya di dunia maupun di akhirat.
Memikirkan akibat perbuatannya
Cinta itu selalu diselimuti kesedihan, kecemasan, takut berpisah, kehinaan di dunia dan penyesalan di akhirat.
Memikirkan betapa banyak hal-hal yang bermanfaat menjadi luput disebabkan menyibukkan diri dengan cinta seperti ini
Melihat kondisi para pemabuk cinta
Bagaimana derita yang mereka tanggung, bagaimana hidup mereka yang dikucilkan oleh masyarakat, betapa berantakan segala urusan dunia dan akhirat mereka, dsb. Hal ini akan membuat orang yang berakal berpikir dua kali untuk lebih jauh mengarungi samudera asmara.
Siapa saja yang mengambil obat penawar ini, mudah-mudahan ia mendapat pertolongan dan taufik. Jika ia telah bermujahadah dan bersabar namun masih sedikit tersisa dalam hatinya, maka hal itu tidaklah tercela.
Junaid berkata "Manusia tidak dicela karena tabi’at yang tercipta dalam dirinya, yang dicela adalah jika ia melakukannya".
Ibnu Hazm berkata "tidak ada cela bagi orang yang tabiat dalam dirinya cenderung kepada kejelekan walaupun sangat tercela dan hina sekalipun selama ia tidak menampakkannya dalam perkataan maupun perbuatan. Bahkan bisa jadi akan lebih terpuji dibandingkan orang yang tabi’at dasarnya selalu mengajaknya untuk berbuat hal-hal yang mulia. Sebab tidak mungkin dapat mengalahkan tabi’at yang rusak kecuali jika ia memiliki akal yang utama.
Laa Haula Walaa Quwwata illaa billaahi
Smoga Allah berkenan membebaskan hati kita dari Al ‘Isyqu, amin
Semarang, 05102004, 00:25
Persiapan menyambut Romadhon, kita jelang Romadhon dengan hati yang bersih
Mabuk cinta biasanya terjadi dari dua belah pihak antara yang mencintai dan yang dicintai, terkadang kedua belah pihak saling mencintai satu sama lainnya, namun adakalanya gejolak cinta itu bertepuk sebelah tangan.
Orang yang terkena panah asmara ini adalah orang yang paling celaka hidupnya, paling hina, paling gelisah dan paling jauh dari Rabb mereka.
Ibnu Taimiyah berkata :"mabuk asmara dapat membuat penderitanya kurang akal dan ilmu, rusak agama dan akhlaknya, lalai akan seluruh kebaikan agama dan dunia. Dan akibat buruknya bisa menjadi berlipat ganda".
Orang yang dimabuk asmara akan selalu mengkhayalkan kekasih hatinya tidak sesuai dengam keadaan yang sebenarnya, hingga akhirnya penyakit ini akan menimpa dirinya. Kalaulah dia tau secara mendalam orang yang dikaguminya, ia tidak akan sampai dimabuk cinta, walaupun sudah terjalin rasa cinta dan hubungan dalam dirinya.
Kasmaran adalah penyakit kronis yang akan merusak jiwa, menghilangkan katentraman, bahkan penyakit ini ibarat lautan berombak yang akan menenggelamkan siapapun yang mengarunginya. Penyakit ini laksana samudra yang tak bertepi. hampir tidak ada seorangpun yang dapat selamat darinya.
Jika kita tanya kepada nikmat "apa yang menyebabkanmu sirna?" kita Tanya pada bencana "apa yang menyebabkanmu datang menghampiri?" kita Tanya pada kesedihan dan penderitaan "apa yang menyebabkanmu tertarik mendatangiku?" kita Tanya pada keselamatan "apa yang menyebabkanmu menjauh?" kita Tanya pada aib "apa yang menyebabkanmu tersingkap?" kita Tanya pada wajah "apa yang menyebabkan hilangnya cahayamu?" kita Tanya pada kehidupan "apa yang membuatmu menjadi keruh?" kita Tanya pada cahaya keimanan "apa yang menyebabkan cahayamu redup?" kita Tanya pada kehormatan diri " apa yang menyebabkanmu hina?" kita Tanya pada diri yang dihinakan setelah dimuliakan " apa yang telah merubah keadaanmu ini?" seluruhnya pasti akan menjawab " ini adalah buah dari penyakit asmara"
Jika kita melihat cinta yang melintas di dalam hati dan bagaimana denyutnya, anda pasti akan dapati bahwa mengalirnya cinta dalam hati lebih lembut daripada mengalirnya nyawa dalam jasadnya.
Seorang yang dimabuk asmara akan binasa di tangan orang yang dicintainya. Dia akan menjadi hamba yang hina. Jika kekasih hati yang ia cintai memanggilnya maka akan segera memenuhi panggilan itu. Jika ditanyakan padanya "apa yang engkau harapkan?" maka kekasih yang ia cintai itulah yang menjadi tumpuan dan harapannya. Ia tak akan hidup tenang dan tenteram tanpa kekasihnya.
Layakkah bagi orang yang berakal menggadaikan seorang raja yang dipatuhi dengan orang yang akan menggiringnya ke dalam adzab yang pedih???
Penyakit ini akan menghilangkan rasa malu, padahal malu adalah materi hidupnya hati. Hal itu juga kan berpengaruh pada penyimpangan amal dan hidayah, keadaan yang jelek akan ia anggap baik. Juga akan menimbulkan perangai buruk yang tidak terdapat dalam kejahatan laen. Akan menimbulkan kemurkaan Allah pada dirinya.
Yach banyak sekali kerugian yang akan kita dapatkan Karena mabuk asmara ini, coba kita tengok sebentar, apa sebenarnya penyebab dari mabuk asmara itu?
Berpaling dari Allah ; barangsiapa yang mengenal Allah akan menautkan hatinya pada-Nya, dan tidak akan mungkin berpaling mencari kekasih selain-Nya.
Kejahilan seseorang tentang bahaya yang muncul karena mabuk cinta.
Kekosongan hati ; "tidaklah mungkin penyakit ini muncul kecuali atas orang yang suka melamun dan menganggur"
ibnul qoyyim berkata "perkara yang paling berbahaya bagi seorang hamba adalah kehampaan hati dan jiwa. Karena sesungguhnya jiwa itu tidak akan pernah kosong. Jika tidak disibukkan dengan hal-hal yang bermanfaat pasti akan terisi dengan hal-hal yang membahayakan"
Media informasi
Media informasi sangat berperan besar terhadap penyebaran penyakit ini. Lihatlah betapa vulgarnya acara-acara televisi, Koran, majalah, buku-buku, internet, VCD dan sebagainya meng
Taklid buta
Membaca kisah-kisah percintaan, puisi-puisi, syair, dan mendengarkan lagu-lagu tentang cinta akan menjerumuskan seseorang untuk mengekspresikan apa yg dia rasa dengan hal serupa. Dia akan mudah mengikuti apa yang dilakukan oleh orang-orang disekelilingnya, tanpa tau itu hak atau batil.
Keliru dalam memahami makna cinta dan mabuk asmara
Persepsi yang salah dalam memaknai cinta , yaitu anggapan bahwa hakikat cinta itu adalah cinta yang dapat membutakan mata hati, membuatnya terombang-ambing dalam kesesatan. Siapa saja yang tergelincir ke dalamnya akan menjadi lembut, penih perasaan, menjadi mulia, dan sebainya. Mereka beranggapan barangsiapa tidak pernah merasakannya akan menjadi orang yang keras hati, tidak memiliki perasaan dan tidak memiliki sedikitpun kemuliaan.
Tertipu dengan ungkapan-ungkapan orang-orang yang membolehkan mabuk asmara
Sebagian orang membolehkan mabuk asmara dengan berdalil pada hadits "Barangsiapa yang jatuh cinta kemudian menahan dirinya, menyembunyikannya dan bersabar, setelah itu dia meninggal, maka dianggap mati syahid".
Ibnu Qoyyim berkata, hadits ini diriwayatkan oleh Suwaid bin Sa’id, dan telah diingkari oleh para ulama islam. Hadits ini batil dan palsu.
Syahid terbagi menjadi syahid khusus dan umum. Syahid khusus yaitu mati terbunuh di jalan Allah. Adapun syahid umum tersebut dalam hadits shahih dan tidak terdapat didalamnya yang mati karena menahan cinta.
Pamer kecantikan, tabaruj, dan membuka penutup wajah
Mengumbar pandangan mata
Terlalu bebas mengumbar pandangan akan melahirkan kebinasaan. Ketika seseorang leluasa memandang maka ia telah membuka hati untuk melampiaskan syahwatnya.
Percakapan melalui telpon, chatting, dsb
Taubat dari mabuk asmara
Bagi siapa saja yang telah terjerumus dalam cinta terlarang hendaklah ia bertaubat kepada Allah, baik dirinya sebagai orang yang mencintai, dicintai, ataupun pihak-pihak lain yang turut membantunya.
Caranya adalah dengan meninggalkannya, jangan menampakkan kepada orang yang dicintai, berusaha melupakannya, tidak menemuinya, dan tidak memandangnya. Serta memutuskan segala bentuk hubungan yang dapat membangkitkan kenangan lamanya.
Terapi penyakit mabuk asmara
• Ikhlas karena Allah
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata "sesungguhnya apabila hati telah merasakan manisnya ibadah kepada Allah dan ikhlas kepada-Nya, maka tidak ada yang lebih manis, lebih indah, lebih nikmat dan lebih baik darinya"
Jika seorang hamba ikhlas kepada Allah, maka Allah akan memilihnya, menghidupkan hatinya, menariknya kepada-Nya. Maka sagala keburukan dan kekejian akan berpaling darinya dan ia sangat takut bila terjadi yang sebaliknya. Sedangkan hati yang tidak ikhlas, pada dasarnya terbuka secara mutlak untuk segala bentuk tuntutan, keinginan, dan cinta. Hati akan menerima segala sesuatu yang mendatanginya. Ibarat ranting kecil yang meliuk-liuk kesana kemari mengikuti kemana aarah angin.
Berdo’a : merendahkan diri kepada Allah
Seseorang yang diuji dengan penyakit ini berarti dalam keadaan terjepit, dan Allah berjani akan memenuhi do’a hamba-Nya yang dalam kondisi terjepit.
• Menahan pandangan
Ketika seorang hamba menahan pandangannya maka hati turut menahan syahwat serta keinginannya. Allah menjadikan menahan pandangan dan menjaga kemaluan sebagai kunci utama penyucian jiwa. Dan kesucian jiwa mengandung pengertian hilangnyaa segala macam bentuk kejahatan seperti perbuatan keji, kezhaliman, syirik, dusta, dan sebagainya.
• Banyak berfikir dan berdzikir
Harusnya ia ingat bahwa seluruh langkahnya dicatat dan ia akan dimintai pertangggungjawaban. Seharusnya ia berfikir bahwa ungkapan perasaan dan perbincangan dengan kekasihnya akan ditanyakan nanti pada hari kiamat. Ingat penghancur segala kenikmatan, yaitu kematian, dan betapa sakitnya sakarotul maut. Berpikir bahwa dirinya tidak rela jika ada mahramnya yang diincar dan dipacari, jika ia masih memiliki rasa cemburu, bagaimana ia tega berbuat hal yang sama kepada orang lain?
• Menjauh dari orang yang dicintainya
Memisahkan diri dan menjauh akan mengusir bayangan orang yang dicintai. Hendaklah ia bersabar menanggung perpisahan beberapa saat meski awalnya sulit. Jangan sampai ia melihatnya, mendengar suaranya dan melihat sesuatu yang dapat mengingatkannya kepada kekasihnya.
• Menyibukkan diri dengan hal-hal yang bermanfaat
Sebabnya asmara adalah kekosongan hati, oleh karena itu sibukkan diri dengan bekerja, belajar, dan berkarya.
• Menikah
Meski bukan dengan orang yang dicintainya, sebab menikah mencukupi segalanya, penuh berkah dan menjadi solusi. Jika telah menikah maka hendaklah sering melakukan jima’, sebab jima’ dapat meredam gejolak syahwat yang tersimpan. Jika orang yang dicintainya adalah orang yang mungkin dinikahinya maka hendaklah ia menikah dengannya. Jika sulit menikahnya hendaklah memohon kepada Allah untuk memudahkannya.
menengok orang sakit, mengiringi jenazah, menziarahi kubur, melihat orang mati, berfikir tentang kematian dan kehidupan setelahnya
Senantiasa menghadiri majelis ilmu, duduk bersama orang-orang zuhud dan mendengar kisah-kisah orang sholih.
Memangkas habis ambisi dengan membuang putus asa disertai dengan keinginan keras untuk dapat menundukkan hawa nafsu
Sesungguhnya pangkal terjadinya al-isyq adalah menganggap indah sesuatu yang dikagumi, baik melalui pandangan ataupun pendengaran. Jika tidak diikuti dengan keinginan keras untuk bertemu lalu disertai dengan usaha untuk mendapatkannya niscaya mabuk asmara dapat dihindari.
Selalu konsisten menjaga sholat dengan sempurna, menjaga kewaajiban-keajiban sholat, baik berupa kekhusukan dan kesempurnaannya secara lahir maupun batin.
Menjaga kharisma agar tidak jatuh kepada kedudukan yang hina dina
Orang yang punya wibawa dan harga diri tidak mau terikat menjadi budak sesuatu.
Memelihara kemuliaan diri, kesucian dan menjaga kehormatannya
Harga diri seseorang itu akan tinggi dan kedudukannya akan muliaa sesuai dengan kadar kemuliaan dan kesucian dirinya.
Membayangkan cela yang terdapat pada diri orang yang dicintainya
Orang yang engkau cintai tidak identik dengan apa yang engkau khayalkan dalam hatimu. Maka carilah aibnya niscaya engkau akan dapat melepaskannya.
Memikirkan akan ditinggal pergi oleh orang yang dicintainya
Dengan itu akan hilanglah segala perkara yang mendatangkan ujian yang lebih berat dari batas kewajaran yang dapat merugikan kedudukannya di dunia maupun di akhirat.
Memikirkan akibat perbuatannya
Cinta itu selalu diselimuti kesedihan, kecemasan, takut berpisah, kehinaan di dunia dan penyesalan di akhirat.
Memikirkan betapa banyak hal-hal yang bermanfaat menjadi luput disebabkan menyibukkan diri dengan cinta seperti ini
Melihat kondisi para pemabuk cinta
Bagaimana derita yang mereka tanggung, bagaimana hidup mereka yang dikucilkan oleh masyarakat, betapa berantakan segala urusan dunia dan akhirat mereka, dsb. Hal ini akan membuat orang yang berakal berpikir dua kali untuk lebih jauh mengarungi samudera asmara.
Siapa saja yang mengambil obat penawar ini, mudah-mudahan ia mendapat pertolongan dan taufik. Jika ia telah bermujahadah dan bersabar namun masih sedikit tersisa dalam hatinya, maka hal itu tidaklah tercela.
Junaid berkata "Manusia tidak dicela karena tabi’at yang tercipta dalam dirinya, yang dicela adalah jika ia melakukannya".
Ibnu Hazm berkata "tidak ada cela bagi orang yang tabiat dalam dirinya cenderung kepada kejelekan walaupun sangat tercela dan hina sekalipun selama ia tidak menampakkannya dalam perkataan maupun perbuatan. Bahkan bisa jadi akan lebih terpuji dibandingkan orang yang tabi’at dasarnya selalu mengajaknya untuk berbuat hal-hal yang mulia. Sebab tidak mungkin dapat mengalahkan tabi’at yang rusak kecuali jika ia memiliki akal yang utama.
Laa Haula Walaa Quwwata illaa billaahi
Smoga Allah berkenan membebaskan hati kita dari Al ‘Isyqu, amin
Semarang, 05102004, 00:25
Persiapan menyambut Romadhon, kita jelang Romadhon dengan hati yang bersih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar