Senin, 18 Juni 2012

Apalagi yang membuat kita ragu untuk selalu dekat dengan Al-Qur’an



“inna nahnu nazzalna zikro wa inna lahu lahafizhun”
Di dalam Al-qur’an bilamana Allah Subhanahu wata’ala menerangkan suatu ayat dan disana Allah mengulangi-ulanginnya beberapa kali atau terkadang Allah menegasknnya dengan kata “taukid” ( penekanan ) itu berarti Allah pasti akn melakukannya.

Di banyak ayat, Allah ungkapkan kata-kata penegasan itu dengan tujuan agar kita mengambil hikmah dan menjadi hamba NYA yang bertaqwa dan berilmu serta beramal sholeh.

Pada surat “Al-Qodr” ; bisa diambil faedah bahwa Allah yang maha Mulia telah menurunkan Al-Kitab yang mulia kepada Orang yang paling mulia ( Muhammad SAW ) melalui malaikat Jibril yang mulia dan diturunkan pula pada “lailatul qodr” ( malam mulia ) itulah kenapa malam tersebut berada di bulan mulia “ramadhan”, maka bagi mereka yang betul-betul menjaga Al-Quran baik menghafalnya atau juga menulisnya Allah Subhanahu wata’ala akan memuliakan dan menjaga mereka.

Mungkin kita pernah mendengar bahwa ada orang telah lama meninggal kemudian karena terjadinya hujan lebat kuburan orang tersebut rusak sehingga sang mayat masih utuh padahal setelah diteliti-teliti orang tersebut sudah puluhan tahun telah meninggal. 

Yang paling menjanjikan lagi adalah mereka “ahlul Qur’an” akan diberikan izin oleh Allah ta’ala untuk memberikan syafa’at bagi keluarga mereka. Sungguh dahsyat!!!
Orang yang dekat dengan Al-qur’an pun tak luput dari mukjizat. Dalam salah satu hadist diungkapkan bahwa “mereka yang lancar dalam baca Al-qur’an akan ditemani oleh malaikat sementara mereka yang terbata-bata akan mendapatkan pahala”. Siapa yang tidak mau kalau ditemani oleh malaikat. Ya kan?! Maka nya kalau baca al-qur’an gosok gigi dulu, agar sang malaikat tidak tersiksa dengan bau mulut kita. 

Sangat ironi memang, banyak para aktifis yang sibuk dengan dakwah tapi terkadang lupa baca Al-qur’an. Semoga tulisan ini juga menjadi “taushiyah” bagi penulis.karena Dakwah tampa ruhiyah hanya akan hampa tak menyentuh. Rosulullah dan para sahabat adalah tauladan paling tepat dalam hal ini, bagaimana mereka tidak lupa “tilawatul qur’an” walau di tengan kecamuk perang.

Ketika kita membaca Al-Qur’an anggap ia seakan-akan turun kepada kita. “iqro’il qur’an kainnahu unzila ilaika” biar kita lebih dekat dengannya. Atau anggap ia sebagai surat cinta dari sang kekasih.
“Allahumma irhamna bil qur’an”. “Ya Allah matikan kami dan Al-qur’an ada di dada-dada kami dan jadikan lah kami ke dalam orang-orang yang cinta Al-qur’an dan Ahli Qur’an”

Derysmono, S.pdi
085284679674

Tidak ada komentar: