“inna nahnu nazzalna zikro wa inna lahu lahafizhun”
Di dalam Al-qur’an bilamana Allah
Subhanahu wata’ala menerangkan suatu ayat dan disana Allah mengulangi-ulanginnya
beberapa kali atau terkadang Allah menegasknnya dengan kata “taukid” ( penekanan
) itu berarti Allah pasti akn melakukannya.
Di banyak ayat, Allah ungkapkan
kata-kata penegasan itu dengan tujuan agar kita mengambil hikmah dan menjadi
hamba NYA yang bertaqwa dan berilmu serta beramal sholeh.
Pada surat “Al-Qodr” ; bisa
diambil faedah bahwa Allah yang maha Mulia telah menurunkan Al-Kitab yang mulia
kepada Orang yang paling mulia ( Muhammad SAW ) melalui malaikat Jibril yang
mulia dan diturunkan pula pada “lailatul qodr” ( malam mulia ) itulah kenapa
malam tersebut berada di bulan mulia “ramadhan”, maka bagi mereka yang
betul-betul menjaga Al-Quran baik menghafalnya atau juga menulisnya Allah
Subhanahu wata’ala akan memuliakan dan menjaga mereka.
Mungkin kita pernah mendengar
bahwa ada orang telah lama meninggal kemudian karena terjadinya hujan lebat
kuburan orang tersebut rusak sehingga sang mayat masih utuh padahal setelah
diteliti-teliti orang tersebut sudah puluhan tahun telah meninggal.
Yang paling menjanjikan lagi
adalah mereka “ahlul Qur’an” akan diberikan izin oleh Allah ta’ala untuk
memberikan syafa’at bagi keluarga mereka. Sungguh dahsyat!!!
Orang yang dekat dengan Al-qur’an
pun tak luput dari mukjizat. Dalam salah satu hadist diungkapkan bahwa “mereka
yang lancar dalam baca Al-qur’an akan ditemani oleh malaikat sementara mereka
yang terbata-bata akan mendapatkan pahala”. Siapa yang tidak mau kalau ditemani
oleh malaikat. Ya kan?! Maka nya kalau baca al-qur’an gosok gigi dulu, agar
sang malaikat tidak tersiksa dengan bau mulut kita.
Sangat ironi memang, banyak para
aktifis yang sibuk dengan dakwah tapi terkadang lupa baca Al-qur’an. Semoga tulisan
ini juga menjadi “taushiyah” bagi penulis.karena Dakwah tampa ruhiyah hanya
akan hampa tak menyentuh. Rosulullah dan para sahabat adalah tauladan paling
tepat dalam hal ini, bagaimana mereka tidak lupa “tilawatul qur’an” walau di
tengan kecamuk perang.
Ketika kita membaca Al-Qur’an anggap ia seakan-akan turun
kepada kita. “iqro’il qur’an kainnahu unzila ilaika” biar kita lebih dekat
dengannya. Atau anggap ia sebagai surat cinta dari sang kekasih.
“Allahumma irhamna bil qur’an”. “Ya Allah matikan kami dan
Al-qur’an ada di dada-dada kami dan jadikan lah kami ke dalam orang-orang yang
cinta Al-qur’an dan Ahli Qur’an”
Derysmono, S.pdi
Email : derys_mono@yahoo.com
085284679674
Tidak ada komentar:
Posting Komentar