Gesekkan kebenaran dan Kebathilan
yang terus terjadi.itu Selamanya. dan permusuhan para penyembah syahwat, syaitan
dengan para Hamba Allah yang terulang sampai akhir kiamat. Mereka itu “hizbus
syaithon” pengikut setan. Dan musuhnya adalah “Hizbulloh” ; mereka-mereka
pencinta Allah.
Tujuannya jelas bahwa Allah Ta’ala
ingin menguji Hamba-hamba Nya. Siapa musuh ? siapa pengikut ? siapa “munafiq” ?
. selalu ada ciri khas bagi mereka penyembah Allah dan mereka yang penyembah
setan. Lihat , perhatikan dan dengar!!! Melalui media kita bisa tahu bagaimana
penulis maksudkan.
Lihat di media “ Islam teroris” ,
“islam fondamentalis”, “Al-qur’an dikorupsi” dan perhatikan ketika para Nara
Pidana Korupsi yang kerap kali memakai topeng agama ( Islam ) untuk menutupi
kebrobrokan mereka dan berlingdung di bawah kebesaran agama tersebut . mereka
nara pidana memakai “kopiah&baju koko” bagi laki-laki dan “jilbab bahkan
cadar” bagi perempuan. Yang lebih miris lagi adalah mereka yang mengaku Islam ,
namun merusak citra Islam; melalui komentar, tulisan dll.
Apakah dengan ini kita salahkan
media elektronik, surat kabar dll??apakah ini disebabkan pemusuhannya terhadap
Islam?? Tentunya tidak, itu hanyalah sarana informasi. Bagai Handphone ;
tergantung di tangan siapa yang berada. Begitu pula pisau yang kita gunakan
untuk memasak, tapi bisa juga membunuh orang. Apakah kita salahkan alat itu? Mari
kita salahkan diri kita. Mengapa umat Islam tidak memiliki sarana Informasi
yang kuat, canggih dan cepat.
Alhamdulillah, langkah ini sudah
ada yang memulai dengan membuat saluran Radio bernuansa Islam, media Internet
dll. Namun , menurut penulis harus ada saluran televisi bernadakan Islam. Sehingga
Syiar Islam lebih menggaung di Negeri ini. Nusantara yang kita cintai.
Pun Rosulullah sholallahu a’laihi
wasallam dan para Sahabat dan salafussholeh ( orang islam terdahulu ) yang
telah menggunakan sarana Informasi dengan baik; bagaimana “hasan bin Tsabit”
penyair Arab Quraisy yang dengan syair nya telah meninggikan Islam. Penyair ;
seperti media informasi zaman kita sekarang. Bahkan ketentraman sebuah Negeri
Arab di tentukan oleh para Penyair dengan Syair-syairnya ( sejenis puisi, dll ).
Tidak ayal bahwa Al-Qur’an diturunkan sebagai penantang mereka yang sampai
sekarang belum ada yang bisa menandingi Al-Qur’an.
Penulis merasa bahwa solusi yang
tepat adalah ummat Islam harus kembali kepada Al-Qur’an; membaca nya,
mengkajinya, menghafalnya dan mengimplementasikannya. InsyaAllah , Nusantara
akan berwarna dengan Nilai-nilai Islam dikemudian hari. Itu cita-cita kita.
derysmono,S.pdi
derys_mono@yahoo.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar