Pertanyaan :
Menurut
sila pertama dari “Pancasila”, sebagai dasar Negara kita, disebut “Ketuhanan
Yang Maha Esa”. Apakah “esa” disini dalam arti menurut ajaran ( keyakinan )
ajaran Islam, atau juga menurut ajaran Kristen , atau Hindu Bali ?
Jawaban
:
“Pancasila”
adalah dasar yang telah tegus dari Negara kita, diapun adalah sebagai
pelaksanaan juga dari “Piagam Jakarta” dan dalam piagam Jakarta itu jelas
persetujuan yang telah diperbuat wakil-wakil dari golongan Nasionalis, Islam,
Kristen, untuk mendirikan Negara Republik Indonesia ini, “Ketuhanan yang Maha
Esa” dari segi mana pun dilihat adalah lebih dekat kepada pendirian kita Umat
Islam Indonesia, jika dibandingkan dengan golongan agama yang lain, baik dia
kristen atau dia Hindu Bali.
Kita
tidak mengakui ada Tuhan selain Allah “Esa” berarti tunggal atau satu. Dan agama
kitalah yang mengakui kesatuan itu dengan mutlak. Diru,uskan dengan ucapan :
لا إله إلا الله وحده لاسريك له له الملك
وله الحمد يحي ويميت وهو على كل شيء قدير
“tiada
Tuhan selain Allah , yang tidak ada sekutu bagiNYA, bagi NYA seluruh kekuasaan
dan bagi NYA seluruh Puji-pujian . Dia yang menghidupkan dan Dia yang
mematikan, dan Dian Maha Kuasa atas Segala sesuatu”
قل هو الله أحد *
الله الصمد لم يلد ولم يولد ولم يكن له كفوا أحد
“katakan ; Allah itu adalah
Esa, Allah tempat berlindung; tiada Dia beranak dan Dia tidak diperanakan, dan
tidak ada satupun yang menyamaiNYA”
Asal
kita kaum muslimin sadar akan pendirian Tauhid kita, dan sadar pula akan lebih
banyaknya bilangan kita, dengan menjunjung tinggi Pancasila yang mempunyai
dasar pertama dan utama “ Ketuhanan Yang Maha Esa” , kitalah yang akan lebih
banyak dapat bergerak luas memajukan agama kita dalam Negara Republik Indonesia
ini. Tetapi bila kita bermalas-malas, berpecah belah, maka Ketuhanan Yang Maha
Esa akan tetap tertulis juga menjadi dasar Negara, tetapi akan ditafsirkan oleh
yang menyekutukan Allah dengan yang lain menurut Tafsir nya masing-masing.
(
dari majalah gema Islam No.22 th. I tanggal 15 Desember 1962 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar