‘’ Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru
kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang
munkar ; merekalah orang-orang yang beruntung’’. ( Ali imran : 104 )
Rosullullah adlah sebaik-baik contoh dalam segala hal. uswatun hasanah .
Apalagi dalam hal yang berasumsikan dakwah, beliau ulet , giat dan
tidak mengenal kata menyerah. ‘’Walaupun mereka meletakan matahari di
tangan kanan ku dan rembulan di tangan kiri ku , sungguh aku tidak akan
pernah meninggalkan perkara ini, sampai Allah memenangkannya atau
membinasakannya’’ ungkapan inilah yang membuat gemetar para kafir
Qurais, untaian kata yang mengandung makna yang dalam dan arus tawakkal
yang sangat kuat. La yantiqu a’nil hawa inhuwa illa wahyu yuha.
Sungguh beliau adalah qudwah yang patut ditiru, lihat !! bagaiman
beliau membangun dakwah ini dengan bertahap. Bukan dengan bom dan
lontaran cacian. Metode yang beliau gunakan pun , berhak mendapatkan
acungan milyaran jempol, bagaiman tidak? Beliau berdakwah dengan
fariatif dan inovatif , kadang beliau menggunakn momen-momen tertentu,
berdakwah kepada individual, jama’ah bahkan yang lebih menarik beliau
tularkan cara-cara ini kepada para sahabatnya yang agung. Hassan bin
tsabit menggunakan syair yang selama ini yang ia gunakan di masa
jahiliyah untuk menghujat islam kini, setelah ai masuk islam, ia gunakan
sebagai pedang membela islam. Contoh yang kongkrit dan riil.
Namun
bak kata pepatah anak ayam kehilangan induknya. Sebagian para da’ i
dalam berdakwah terkadang mereka tidak berkiblat kepada salaf ,metode
dakwah yang dihidangkan begitu jumud, semu, tafrit dalm lelucon,
membosankan. Makanya tak heran kita dapatkan di kalangan mad’u yang mana
ketika mereka mendengarkan khutbah, kebanyakan tidur . wallahu a’lam ,
apakah itu disebabkan mereka bener-benar capek, lalu ketiduran. Tapi hal
ini bukan sekali atau dua kali, tetapi hampir setiap kali mereka
mengikuti sholat jum’at. Sungguh ironis. Tapi hal ini kita harapkan
kepada para dua’t dan para kaum muslimin tidak menjadikan ini, dilema
yang berlarut-larut, sebab khawatir suatu perbuatan yang kerap kali
dibuat , maka lambat laun akn jadi tabi’at.
Dan semoga apa yang
penulis paparkan, dapat memacu para dua’t agar berusaha untuk
menggunakan metode yang baik, bagus serta mampu menjadikan umat kembali
memimpin dunia. Apalagi di masa yang serba praktis ddan cepat ini,
diharapkan para da’I bisa menggunakan teknologi yang ada.
Menurut pandangan penulis, ada beberapa hal yang perlu di lakukan oleh setiap da’I ketika mau berdakwah :
1. mengikhlaskan niat
2. sesuai tunntunan Allah dan rosul
3.mendahulukan kepentingan umat dari pada kepentingan pribadi ( Almaslahah kabiroh muqoddamh min maslahah shoghiro )
4. menggunakan fasilitas teknologi
5. tidak isrof dalam berdakwah
6. persiapan adalah setengah dari hasil
7. tadhiyah
8. bersabar dan tadarr uj dalam berdakwah
9. mengenal psikologi individu / kelompok yang akan didakwahi
10. membaca ayat-ayat Allah yang ada dibumi dan dilangit
Dan lain-lain.
Rosulullah
memang sudah lama meninggalkan kita umatnya, namun tugas dakwah itu
harus di lanjutkan. tapi siapa? kalau bukan anda, lalu siapa lagi ?
من رأى منكم منكرا فليغيره بيده ,فإن لم يستطع فبلسانه , فإن لم يستطع فبقلبه و ذلك أضعف الإيمان ( الحديث )
‘’Barang
siapa yang menglihat kemungkaran maka hendaknya ia merubahnya dengan
tangan nya , jika ia tidak mampu dengan itu hendaknya ia mengubahnya
dengan lisannya, namun jika tidak mampu juga maka hendaknya ia
mengingkarinya dalam hati. Dan itu selema-selemahnya iman.’’
wallahua’lam. By derys Jakarta, 29 maret 2010
Marojii :
Alquran Alkarim
Hadisy Arba’in
Fiqh Siroh Nabawiyah , DR. Muhammad Romadhon Al Buti
Fiqh Pioritas , DR. Yusuf Alqordhowi
8 mata air perubahan , Anis Matta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar