Pendidikan dimulai sejak dalam kandungan.
Resticular
system dibangun pada saat kehamilan: awal – 4 bulan kehamilan.
Pendidikan usia dini dilakukan dengan
bermain dan bekerja agr anak dapat mengkoordinasikan semua rangsang melalui 5
indera yang dimilikinya (melalui kerja)
Macam-macam kegiatan diorganisasikan
(digabung/diatur dengan tujuan efektifitas pada anak) di dalam sentra.
Awalnya Anak belajar melalui main dengan 3
macam:
-
main
sensori motor
-
main
peran: peran besar dan peran kecil
-
main
pembangunan : sifat cair terstruktur
program pendidikan usia dini:
0 – akil baligh
# 0 – 2 tahun
# 2 – 7 tahun
# 7 – akil baligh
Dewasa muda : akil baligh – 18 tahun
Mengapa harus dari usia dini:
Karena penilitian secara konsisten
menyatakan bahawa perawatan dan penidikan dini yang bermutu tinggi dapat
mendorong kesempatan anak berhasil di sekolah nantinya dengan menyeimbangkan
perkembangan biologis dan kronologisnya.
(bila ada perbedaan yang jauh antara usia
biologis dan kronologisnya maka metode hukunan tidak akan efektif menyelesaikan
masalah)
Usia dini merupakan jendela kesempatan,
informasi usia yang kritis, penting dipelajari untuk menyususn strategi dalam
membangun anak.
Proses perkembangan anak adaah suatu
rangkaian. Proses perkembangna yang terhalang pada saat-saat kritis akan
berdampak lama pada anak.
Permasalah di awal usia berdampak lebih
besar dan lama bagi anak.
Beberapa kondisiyang menyebabkan jendela
kesempatan tersenut hilang:
-
perawatan
saat kehamilan terabaikan
-
komplikasi
kehamilan
-
lingkungan
rumah tidak mendukung
-
lingkunganrumah
berbahaya
-
tercemar
racun
-
pengasuhan
yan gtidak konsisten
-
perhatian
orang dewasa tidak cukup / KDRT
guru (orang tua dan guru sekolah) perlu
mempelajari perkembangan otak sejak lahir karena:
-
tidak
semua anak perkembangannnya sesuai dengan perkembangan kronologisnya
-
tahap
perkembangan bayi mempengaruhi tahap perkembangan selanjutnya
dengan demikian guru dapat melihat bahwa
perilaku yang tidak sesuai merupakan perilaku keterlambatan perkembangan yang
memerlukan pijakan, maka dengan demikian mutu program anak dapat ditingkatkan.
Anak-anak berkebutuhan khusus
-
anak-anak
yang terlambat perkembangan usia kronologisnya, merka perlu program khusus
-
untuk
membuat proram perlu kemampuan membandingkan perkembangan biologis dan
kronologis otaknya dengan mengumpulkan seluruh data aspek perkembangan (afeksi,
kognisi, psikomotorik, social, bahasa)
teori perkembangan otak
-
anak lahir
dengan jumlah sel otak mencapai +- 100 milyar
-
0 – 2
tahun kesempatan untuk membuat sambungan awal dan pada usia lebih lanjut
membuat koneksi yang lebih rumit untuk kemaampuan yang lebih tinggi.
-
Sel yang
tidak tersambung pada usia ini akan hilang melalui proses pemangkasan
-
Sangat
penting bagi oran
gtua untuk memahami jendela kesempatan ini.
Bagian otak
….
DR. Paul Maclean menggambarkan 3 bagian
otak dalam bentuk ‘triune’ (3 dalam satu), yaitu:
-
batang
otak / reptilian brain (pertahanan)
o insting / aksi bertahan (survive) : lawan atau lari
o pusat reaksi
o secara tiba-tiba akan bereaksi bila kita takut,
ditakut-takuti atau diancam
o merasa perlu untuk bertahan
o perilaku marah atau berdebat
o tidak dapat belajar pada bagian ini
o oleh karena itu pendidikan yang hanya
mengedepankan rasa takut : tidak bekerja
-
limbic /
mammalian brain (emosi)
o ‘tempat rasa kasih sayang’ dan semua emosi
positif dan negatif
o Pusat emosi
o Semua persepsi masuk melalui pusat ini
o Pengalaman kasih sayang, kebaikan hati, rasa
kasihan, penghargaan dan peduli membukan pintu berpikir lebih tinggi
o Merasa senang, disetujui dan adanya hubungan
o Pembelajaran dioptimalkan melalui bagian otak
ini
o Berhubungan dengan memori jangka panjang
-
korteks
(peecahan masalah dan berpikir logis)
o ‘bagian kerja sekolah’
o Pusat berpikir
o Jika sistem menerima dengan baik, maka sistem
otak pusat berpikir dapat bertanggun jawab:
§
Berpikir
nalar dan analisa
§
Rencana
dan mengatur
§
Berbicara
dan bahasa
§
Penglihatan
dan pendengaran
§
Daya cipta
Berdasarkan informasi tersebut maka dapat
disusun program belajar sebagai berikut:
-
tidak
membiarkan informasi anak menuju batang otak
-
program
ditujukan pada penekanan limbic dengan sayang, (lagu), boneka (mainan),
kegiatan yang menarik dan mainan yang sesuai sehingga mendorong pada kondisi
yang optimal dan membuat anak dapat belajar lebih jauh, cinta belajar, membuat
mereka percaya diri dan mamapu belajar
-
trauma
atau pengalaman yang penuh dengan tekanan dapa tmeningkatkan ‘kortical’ bayi.
Bila terus-menerus akan mengakibatkan perkembangan yang lambat atau tidak
normal pada subcortical, sistem limbic dan batang otak
-
pengalaman
negative ini dapat mengakibatkan kecemasan, kesedihan atau ketidakmampuan bayi
/ anak utuk mengadakan hubungan yang normal atau yang sehat
-
bayi yang
kebutuhannya terpenuhi dengan huibungan yang tepat, dapat diperkirakan dan
menyenangkan, menunjuukkan kemampuan untuk menghibur diri dan mudah terpuaskan
12 bulan pertama kehidupan prekembangan
bayi dibangun melalui hubungan dekat dengan orang tua berdasarkan cinta kasih
sayang dan dukungan sebagai beriktu:
- kontak mata; sangat penting menumbuhkan
hubungan dan kepercayaan
- Memegang bayi dengan sentuhan lembut
- menanggapi kebiutuhan bayi denmgan
gerakan-gerakan yan gtenang dan akurat
- Bicara dengan bayi dengan kata-kata yang
lebut
- rasa sayang dan cnta yang konsisten
Maka bayi akan berkembang dari rasa percaya
ke rasa yang aman.
Perlu memberi kesempatan kepada bayi untuk
membangun ketrampilan dengan memberi ruang gerak yang cukup dan aman serta
dukungan
Namun apabila campur tangan diberikan
secara berlebihan dalammelindunginya, bicara dengan suara kasar akan
menyebabkan perkembangan bayi perasaan tidak mamapu, malu dan ragu
Pada usia ini perlu memberi batasan,
dimulai dengan batasan membuat pilihan
Pengamatan perkembangan anak melalui
perkembangan indera anak.
-
anak
bereaksi melalui indera dekat dn indera jauh
o indera dekat adalah indera yang dekat dengan
wajah seperti rasa di lidah, sensori motor dan sendi, vestibular sistem ang
mengatur gravitasi dan gerakan mata. Seringkali indera ini kurang disadari
namun mengatur tubuh kita
o indera jauh : pendengaran, penglihatan dan
penciuman
-
anak
menjelajahi dubnia melalui kedua indera ini
-
bila indra
dekat berkembanga dengan baik, maka anak lebih dapat memperhatikan informasi
dari indera jauh
-
guru harus
dapat membedakan atau mengenali anak dari kedua macam indera ini
-
pengalaman
langsung yan gterus menerus, intuisi, dokumen yang cermat daj kerjasama antar
guru
-
kita dapat
membedakan anak special nee dan anak yang hanya sesitif dan dapat menganal
perkembangan anak
-
pengamatan
semua domain melalui main anak.
Ada 3 macam main (charles
h. wolfgang)
-
main sensori motor atau fungsional
-
main peran atau simbolik
o
makro
o
mikrro
-
main pembangunan / kontruksi
o
sifat cair
o
terstruktur
ada 4 jenis main (Sara
Smilansky, 1968)
-
main sensori motor / fungsional
-
main peran : mikro makro
-
pembangunan – sifat cair sampai terstruktur
-
main dengan aturan
dalam kegiatan main anak,
harus mendukung
- 3 jenis mainan
- Sejumlah bahan main
- Penataan bahan bermaian
- Hubungan sosial
Prosentase jenis main
(Wolfgang)
Umur
0 – 2
1 – 2
2 – 3
3 – 4
4 – 5
5 – 7
7+
Prinsip di setiap jenis
main (hingga 18 tahun)
- Pijakan main yang terdiri dari
- Pijakan lingkungan main
- Pijakan pengalaman sebelumnya
- Pijakan pengalaman main setiap anak
- Pijakan pengalaman setelah main
- Density
- Intensity
- Pendampingan orang dewasa
Pijakan lingkungan main:
-
Mengelola awal lingkungan main dengan bahan-bahan yang cukup (3 tempat main
untuk setiap anak)
-
Merencanakan intensitas dan densitas pengalaman
-
Memiliki berbagai bahan yang mendukung 3 jenis main : sensori motor,
pembangunan dan main peran
-
Memiliki berbagai bahaaan yang mendukung pengalaman keaksraan
-
Menata kesempatan main untuk mendukung hubungan sosial
Pijakan pengalaman
sebelum main:
-
Membaca buku yang berkaitan dengan pengalaman atau mendatangkan nara sumber
-
Menggabungkan kosakata barudan menunjukkan konsep yang mendukung perolehan
ketrampilan kerja (kinerja standar)
-
Memberikan gagasan bagaimana menggunakan bahan-bahan
-
Mendiskusikan aturan dan harapan untuk pengalaman main
-
Menjelaskan rangka waktu mmmain
-
Mengelola anak untuk keberhasilan hubungan sosial
-
Merancang dan menerapkan urutan transisi main
Pijakan pengalaman main
setiap anak (bersifat individual karena setip anak mempunyai lesson plan masing-masing)
-
Memberikan anak waktu untuk mengelola dan memperluas pengalaman main mereka
-
Mencontohkan komunikasi yang tepat (disesuaikan tahapan perkembangan)
-
Memperkuat dan memperluas bahasa anak
-
Meningkatkan kesempatan sosialisasi melalui dukungan pada hubungan teman
sebaya
-
Mengamati dan mendokuentasikan perkembangan dan kemajuan main anak.
Pijakan Pengalaman
Setelah Main
-
Mendukung anak untuk mengingat kembali pengalaman mainnya dan saling
menceritakan kembali pengalaman mainnya
-
Menggunakan waktu membereskan sebagai pengalaman belajar positif melalui
pengelompokan, urutan dan penataan lingkungan main secara tepat.
Density
Berbagai macam cara setiap
jenis main yang disediakan untuk mendukung pengalaman anak, agar konsep
pengetahuan dapat melekat kuat pada anak
Contoh: anak dapat
menggunakan cat di papan lukis, nampan cat jari, cat dengan kuas kecil di atas
meja, dan sebagaiman untuk melatih ketrampilan pembangunan sifat cair. Anakanak
dapat menggunakan balok unit, pulu dengan paku dan kayu, sisa-sisa bhan
bangunan denganlem tembak, Lego TM untuk beratih membangun bangunan terstruktur
Intesity
Sejumlah wakt yang
dibutuhkan anak untuk pengaaman dalam 3 jenis main sepanjang hari sepanjang
tahun.
Contoh: anak-
siperbolehkan untuk memilih dari serangkaian kegiatan main setiap hari yang
menyediakan kesempatan untuk terlibat dalam main peran, main pembangunan dan
sensori motor.
5 continuum pendampingan
orang dewasa saat anak bermain:
- Visually looking on
Guru mengamati anak bermain untuk meningkatkan kemampuan dalam memakai
alat-alat main dan siap menolong anak bila diperlukan
- Non direeective statement
Guru bebicara yang merefleksikan kondisi anak, misalnya: ‘alhamdulillah
sudah bisa membuat banyak garis merah”
- Question
Guru memakai pertanyaan untuk membuat anak punya ide baru dalam mengeksplor
alat main baru, contoh : ’bisa membuat garis warna apa saja?’
- Directive statement
Guru menolong anak yang memiliki kesulitan bermain
dengan bicara yang memberikan informasi, contohnya: bila melihat anak
memukul-mukul kuas ke meja/papan tulis, maka guru berkata, ‘ kuas untuk
menggambar’
- Physical intervension
Tidak ada komentar:
Posting Komentar